Sinergi Tiga Pilar BPPSDMP Kementan Dukung SIMURP di 16 Kabupaten

The World Bank Supports Indonesia for the Strategic Irrigation Modernization

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Sinergi Tiga Pilar BPPSDMP Kementan Dukung SIMURP di 16 Kabupaten
PELUNCURAN SIMURP: Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi meluncurkan SIMURP sebagai komitmen Kementan mendukung Implementasi Modernisasi Irigasi Strategis dan Program Rehabilitasi Mendesak [Foto2: B2B/Mya]

Depok, Jabar [B2B] - Penyuluh pertanian, dosen Polbangtan dan widyaiswara BBPP di bawah koordinasi BPPSDMP Kementan sinergi mendukung Proyek ´Implementasi Modernisasi Irigasi Strategis dan Program Rehabilitasi Mendesak´ [SIMURP] dari dana hibah Bank Dunia dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) kepada Pemerintah RI. Pengelolaannya lintas kementerian melibatkan Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR], Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas].

Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi mengatakan Proyek SIMURP [Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project] berlangsung selama lima tahun, 2019 - 2024 pada 13 daerah irigasi dan dua daerah rawa pada 16 kabupaten di delapan provinsi menargetkan area seluas 276.000 hektar, yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman padi [IP] mendukung peningkatan produksi gabah/beras dan kesejahteraan petani.

Menurutnya, untuk 2019 dimulai dengan pelaksanaan training of master atau TOM kepada penyuluh pertanian pusat dan provinsi, para dosen Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dan widyaiswara dari balai besar pelatihan pertanian [BBPP].

"Proyek SIMURP di Kementan merupakan kerja bareng ketiga pilar BPPSDMP yakni penyuluhan, pendidikan dan pelatihan sesuai tujuan SIMURP adalah optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi efektif, efisien dan berkelanjutan. BPPSDMP Kementan fokus pada climate smart agriculture disingkat CSA atau pertanian cerdas iklim," kata Prof Dedi Nursyamsi didampingi Leli Nuryati, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP Kementan].

Dukungan utama BPPSDMP untuk SIMURP pada 2020 adalah training of trainer [TOT], training of farmers berbasis CSA kepada penyuluh, dosen Polbangtan dan widyaiswara BBPP. Dukungan penerapan teknologi CSA padi dan non padi sebagai high value crop, penguatan balai penyuluhan pertanian berbasis CSA dan pengembangan produk maupun jejaring pasar [market linkage].

"Kegiatan CSA bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pangan strategis, mengajarkan petani pada budidaya pertanian yang tahan terhadap perubahan iklim, menekan risiko gagal panen, mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan pendapatan petani, khususnya di wilayah target irigasi SIMURP," kata Kapusluhtan Leli Nuryati.

Lokasi Proyek SIMURP adalah 16 kabupaten di delapan provinsi: Serdang Bedagai dan Deli Serdang di Sumatera Utara; Banyuasin [Sumatera Selatan], Karawang, Indramayu, Cirebon dan Subang [Jawa Barat]; Purworejo, Purbalingga dan Banjarnegara [Jawa Tengah]; Jember [Jawa Timur]; Katingan [Kalimantan Tengah]; Bone, Takalar dan Pangkajene Kepulauan[Sulawesi Selatan]; dan Lombok Tengah [Nusa Tenggara Barat].

"Pelaksanaan Proyek SIMURP meliputi beberapa kegiatan yakni rehabilitasi sistem irigasi dan drainase mendesak, rehabilitasi sistem irigasi dan drainase mendesak dan jasa manajemen proyek dan konsultasi," kata Prof Dedi Nursyamsi. 

Depok of West Java [B2B] - Agricultural extension workers, lecturers and trainers of Indonesian Agriculture Ministry synergy supports the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] utilize loan aggrement from the World Bank and the Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) for the Indonesian government and is managed by four ministries: agriculture, national development planning, public works and the interior ministry, according to the senior official of the ministry.