Jokowi: 9 Bendungan dan 30.000 Embung Dukung Swasembada Pangan

Joko Widodo Administration Will Build 9 Dams Across Indonesia

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Jokowi: 9 Bendungan dan 30.000 Embung Dukung Swasembada Pangan
Presiden RI Joko Widodo pada pembukaan Penas KTNA XV di Banda Aceh (Foto: Humas Kementan/Fajar)

Banda Aceh, NAD (B2B) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa saat ini pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun sembilan bendungan dan 30.000 embung pada 2017, dan perbaikan saluran irigasi tiga juta hektar dalam tiga tahun untuk mendukung kinerja Kementerian Pertanian meningkatkan produksi pangan karena perrsediaan air sangat vital untuk sektor pertanian.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa kunci pembangunan pertanian adalah air, dan pemerintah saat ini sedang membangun sembilan bendungan dan 30.000 embung untuk mendukung sektor pertanian Indonesia, sementara waktu penyelesaian bendungan bervariatif sekitar tiga hingga lima tahun.

"Saya instruksikan menteri pertanian dan menteri desa melakukan sinergi membangun embung di seluruh Indonesia," kata Jokowi pada pembukaan Pekan Nasional Petani dan Nelayan (Penas KTNA) Aceh 2017 di Banda Aceh pada Sabtu (6/5).

Presiden Jokowi pun mengingatkan Mentan Andi Amran Sulaiman tentang pembangunan irigasi sekunder dan tersier akan tuntas tahun ini seperti dijanjikannya tiga tahun lalu.

"Bagaimana masalah irigasi sekunder dan tersier? Menteri pertanian menyampaikan sampai saat ini sudah mencapai tiga juta hektare, betul pak menteri? Saya belum menghitung, pak menteri sudah menghitung. Kalau kurang, awas,” kata Presiden yang disambut tepuk tangan 35.000 peserta Penas KTNA Aceh 2017 di Stadion Harapan Bangsa.

Kesembilan bendungan yang dibangun tahun ini di sembilan provinsi adalah Bendungan Rukoh di Aceh volume 128,66 juta m3, Bendungan Way Apu (Maluku) volume 15 juta m3, Bendungan Baliem (Papua) volume 200 juta m3, Bendungan Lausimeme (Sumatera Utara) volume 22,20 juta m3, Bendungan Sidan (Bali) volume 3,13 juta m3, Bendungan Pamukkulu (Sulawesi Selatan) volume 81,30 juta m3, Bendungan Komering II (Sumatera Selatan) volume 260,30 juta m3, Bendungan Bener (Jawa Tengah) volume 100,94 juta m3, Bendungan Temef (Nusa Tenggara Timur) volume 81,15 juta m3.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian PUPR menargetkan adanya 65 waduk atau bendungan terbangun hingga tahun 2019 mendatang. Jumlah tersebut terdiri dari 49 bendungan baru, 16 bendungan lanjutan. 29 bendungan diantaranya ditargetkan selesai hingga 2019.

Bendungan menjadi salah satu program pemerintah dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan sumber daya air. Hingga Desember 2016 ini, kontrak untuk pembangunan delapan bendungan telah ditandatangani dengan nilai biaya konstruksi sekitar Rp10 triliun.

Dukungan Taiwan
Pada awal April 2017, Mentan Andi Amran Sulaiman dan  Menteri Pertanian Taiwan Lin Tsung Hsien meneken paket kerjasama bidang pertanian antara kedua negara, sebagai hasil tindak lanjut kunjungan Mentan Amran Sulaiman di Taiwan pada awal November 2016.

Mentan mengatakan pemerintah Taiwan akan mendukung Indonesia membangun embung untuk mengairi empat juta hektar lahan pertanian tadah hujan di seluruh Indonesia, diawali  dengan proyek percontohan (pilot project) dan Taiwan akan menempatkan 12 tenaga ahlinya mendukung Kementerian Pertanian RI dalam pengembangan irigasi pertanian untuk mengatasi kesulitan para petani mendapat pasokan air yang cukup untuk lahan pertanian mereka.

"Taiwan berhasil melakukan transformasi sistem pertanian tradisional ke modern. Indonesia berharap dapat mengadopsi sistem pertanian berikut teknologinya. Action plan untuk program kerjasama pengembangan embung akan dibahas bulan depan," kata Mentan Amran Sulaiman usai pertemuan dengan koleganya dari Taiwan tersebut.

Menurutnya, kerjasama dalam pembangunan infrastruktur irigasi dirancang sejak awal 2017, tim teknis Taiwan pada 4 - 13 Januari telah berkunjung ke Indonesia untuk identifikasi model irigasi yang cocok untuk karakteristik agroekologi Indonesia. Dua bulan kemudian, tim dari Indonesia berkunjung ke Taiwan untuk mengetahui lebih jauh teknologi irigasi Taiwan yang layak diadopsi di Indonesia.

Banda Aceh, NAD (B2B) - Indonesian President Joko Widodo said the government through the Public Works and People´s Housing Ministry building nine dams and 30,000 unit of retention basins and repaired three million hectares of irrigation channels in three years, to support the agriculture ministry to increase food production because water supply is vital for agricultural sector.

President Widodo said that the key to agricultural development is water, and Jakarta is currently building nine dams and 30,000 retention basins to support Indonesia´s agricultural sector, while dam construction time is around three to five years.

"I have instructed agriculture minister and village minister synergy to build retention basins across the country," said President Widodo at the opening ceremony of National Week of Farmers and Fishermen (Penas KTNA) here on Saturday (May 6).

President Widodo also warned Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman about the secondary and tertiary irrigation will be completed this year as promised by the minister three years ago.

"How is the secondary and tertiary irrigation? Agriculture minister conveyed until now has reached three million hectares? I have not counted, the minister who have counted. If not correct, beware," said Widodo who was applauded by 35,000 participants of 2017 Penas KTNA Aceh in Harapan Bangsa Stadium.

Nine dams built this year in nine provinces are Rukoh Dam in Aceh volume 128.66 million m3, Way Apu Dam (Maluku) volume 15 million m3, Baliem Dam (Papua) volume 200 million m3, Lausimeme Dam (North Sumatra) volume 22.20 million m3, Sidan Dam (Bali) volume 3.13 million m3, Pamukkulu Dam (South Sulawesi) volume 81.30 million m3, Komering Dam II (South Sumatra) volume 260.30 million m3, Bener Dam (Central Java) volume 100.94 million m3, and Temef Dam (East Nusa Tenggara) volume 81.15 million m3.

Previously reported, the Public Works and People´s Housing Ministry targets the construction of 65 dams by 2019, namely 49 new dams, continuing the construction of 16 dams, and 29 dams of which are targeted for completion in 2019.

Dams became the main program to support food security and water resources. Until December 2016, the construction contract of eight dams was signed with a construction cost of about 10 trillion rupiah.

Cooperation Indonesia and Taiwan
In early April 2017, Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman and Taiwan Agriculture Minister Lin Tsung Hsien has signed an agricultural cooperation between the two countries, to follow up Minister Sulaiman´s visit in Taiwan in early November 2016.

Minister Sulaiman said the Taiwan government will support Indonesia developing the retention basin for irrigation of four million hectares of rain-fed land across the country, starting with a pilot project by 12 experts from Taiwan for support Indonesian Agriculture Ministry Indonesia developing irrigated agriculture overcome  difficulties of farmers get water supply for their farm land.

"Taiwan´s success transformation of traditional to modern farming systems. Indonesia wants to adopt farming systems and technology. Action plan of cooperation programs will be discussed next month," said Minister Sulaiman after meeting with his colleague from Taiwan.

According to him, the development of irrigation infrastructure planned for early 2017,  the technical team of Taiwan on January 4 to 13 have visited Indonesia for identification of irrigation system in accordance with the Indonesian agroecology. Two months later, the team from Indonesia visited Taiwan to learn more about Taiwan irrigation.