Tanam Jagung 100.000 Hektar, Kementan Dukung PBNU Rp200 Miliar

Indonesia`s Biggest Islamic Group Support Maize Self-sufficiency

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Tanam Jagung 100.000 Hektar, Kementan Dukung PBNU Rp200 Miliar
KEMENTAN - PBNU: Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj (kiri) dan Mentan Andi Amran Sulaiman (Foto: Humas Kementan/Budi Wibowo)

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI menganggarkan bantuan senilai Rp200 miliar untuk Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) pada 2018 berupa pupuk dan benih jagung untuk luasan 100.000 hektar, kedelai 10.000 hektar kepada petani pada sembilan kabupaten di tiga provinsi yakni Bengkulu: Seluma, Mukomuko, Rejang Lebong, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang; Pasir Panajam di Kalimantan Timur, dan Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan).

Komitmen tersebut dikemukakan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj di Jakarta, Kamis (30/11) untuk mendukung langkah pemerintah pusat membangun kedaulatan pangan di daerah.

Mentan Amran Sulaiman mengatakan kerjasama Kementan dan NU pada 2017 terbukti memberikan hasil, setelah kementerian memberi bantuan benih jagung untuk luas tanam 20.000 hektar di Provinsi Bengkulu.

Menurutnya, kerja sama dengan PBNU sangat penting dan strategis untuk membangun pertanian sampai di pedesaan dan kawasan perbatasan. Pasalnya, warga NU tersebar hingga ke pelosok negeri ini, dan mayoritas adalah petani.

“Hasilnya memuaskan. Atas dasar ini, kami lanjutkan kerja sama. Kami puas dengan PBNU. Anggota NU di seluruh Indonesia sekitar 90 an juta orang, dan 80 persen adalah petani," kata Mentan.

Kementan memberikan bantuan kepada PBNU dengan nilai mencapai Rp 200 miliar. Adapun bantuannya berupa dua  unit ekskavator, dua unit traktor roda empat, 10 unit traktor roda dua, 10 unit pompa air. Di tahun 2018, bantuan pupuk beserta benih untuk jagung seluas 100.000 hektar dan kedelai 10.000 hektar yang fokus pada sembilan kabupaten.

Said Aqil Siradj menilai hanya di era pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla, Mentan bekerja keras mendukung petani untuk memajukan pertanian nasional. "Baru kali ini ada menteri pertanian beneran.”

"Petani NU di Jawa masih panas-panasan kerja di sawah. Kondisi mereka tentu masih memprihatinkan. Hasil dari bertani hanya bisa untuk makan sehari-hari. Terima kasih buat pak menteri ini. Sejak zaman beliau, ada perubahan," katanya.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry allocates relief funds of 200 billion rupiah for country's biggest Muslim organisation, Nahdlatul Ulama (NU) for 2018 in 2018 in the form of fertilizer and corn seeds for 100,000 hectares and 10,000 hectares of soybean seeds to farmers in nine districts of three provinces namely Bengkulu: Seluma, Mukomuko, Rejang Lebong, South Bengkulu, North Bengkulu, Kaur, Kepahiang; Pasir Panajam in East Borneo, and Ogan Komering Ilir (South Sumatra).

The commitment was made by Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman after signed the MoU with Chairman of the NU, Said Aqil Siradj here on Thursday (November 30) to support the central government's target to build food sovereignty.

Minister Sulaiman said the ministry and NU cooperation in 2017 proved successful after granting corn seeds for 20,000 hectares of planting area in Bengkulu province.

According to him, cooperation with the NU is very important and strategic to build agriculture to rural and border areas, and NU members are spread to remote areas, and the majority are farmers.

"We are satisfied, so we continue cooperation with the NU. The NU members across the country are about 90 million people, and 80 percent are farmers," Mr Sulaiman said.

Previously, the central government provided assistance to NU with two excavator units, two four-wheeled tractors, 10 units of two-wheeled tractors, 10 units of water pumps. In 2018, fertilizer assistance and corn seeds for 100,000 hectares and soybean seeds for 10,000 hectares for nine districts.

Said Aqil Siradj said only the Joko Widodo administration and Minister Sulaiman worked hard to support farmers. "He was the real agriculture minister for the first time."

"The NU farmers in Java are already working hard in the rice fields, but their condition is still poor, they only have enough food to eat everyday, thanks to the minister," he said.