HPS 2019, Kepala BPPSDMP Motivasi Penyuluh sebagai `Kopassus Pertanian`
Indonesian Agricultural Extensionist Must Move Quickly Like Kopassus
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Konawe Selatan, Sultra [B2B] - Sejumlah penyuluh pertanian utama di Provinsi Sulawesi Tenggara diingatkan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi tentang tugas pokok dan fungsi [Tupoksi] sebagai think tank dan komando pasukan khusus [Kopassus] di sektor pertanian, untuk mendukung kinerja petani meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan keluarga petani.
"Penyuluh adalah otak-nya petani. Penyuluh itu Kopassus-nya. Kalau penyuluh hebat maka petani juga hebat, begitu pula sebaliknya,” kata Dedi Nursyamsi mengutip instruksi Mentan Syahrul Yasin Limpo [SYL] pada Jumat [1/11] di sela rangkaian kegiatan Hari Pangan Sedunia 2019 [HPS] di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulwesi Tenggara.
Menurutnya, pembangunan sektor pertanian membutuhkan sosok-sosok penyuluh yang bermental prajurit Kopassus. "Maksudnya pintar, gesit dan cerdas apalagi problem pertanian saat ini makin kompleks."
Penyuluh sebagai ujung tombak pertanian Indonesia, seperti diinstruksikan Mentan SYL, kata Dedi Nursyamsi, berbasis di kecamatan melalui balai penyuluhan pertanian [BPP] didukung sarana dan prasarana plus teknologi informasi, yang sangat vital mendukung kinerja penyuluh pertanian di era 4.0.
Sebagaimana diketahui, Mentan SYL dalam berbagai kesempatan mengingatkan tentang peran vital penyuluh pertanian, di mata SYL penyuluh tak ubahnya 'prajurit Kopassus' di sektor pertanian, sehingga dituntut koordinasi, kecepatan, akurasi untuk mencapai target yang ditetapkan Kementerian Pertanian RI dan pemerintah daerah.
Penyuluh pertanian adalah inti dari agent of change pembangunan pertanian. Penyuluh juga harus berperan sebagai pasukan ´Kopasus´ di sektor pertanian. Jadilah penyuluh pertanian yang hebat, disayangi serta ditunggu oleh semua masyarakat pertanian," kata Mentan SYL dalam arahannya pada kunjungan kerja di Balai Besar Pelatihan Pertanian Sulawesi Selatan [BBPP Batangkaluku] di Kabupaten Gowa, Sabtu [26/10].
SYL mengingatkan bahwa penyuluh berperan penting mendampingi petani untuk memastikan ketersediaan pangan 267 juta rakyat Indonesia, maka desa dan kecamatan sebagai basis pertanian akan menjadi baik dan kuat apabila mampu memanfaatkan teknologi pertanian di era 4.0.
"Penyuluh adalah inti gerakan. Tidak ada yang baik tanpa agenda intelektual yang baik, dan kalian (penyuluh pertanian) adalah ilmunya pertanian yang ada di lapangan," kata SYL.
Dia menginginkan penyuluh pertanian menjadi ´pasukan khusus´ di ektor pertanian sehingga pengelolaan pertanian di Indonesia berjalan dengan baik. [Esap]
South Konawe of Southeast Sulawesi [B2B] - Agricultural extensionists for the Indonesian Agriculture Minister, Syahrul Yasin Limpo, is likened to ´army special forces´ in the agricultural sector, it requires coordination, speed, accuracy to achieve the targets set by the central and regional governments.