Campuran Aspal, SYL Minta Menteri PUPR Tingkatkan Serap Produksi Karet Rakyat

Indonesian Govt Seeks to Help Rubber Farmers Anticipate World Market Prices

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Campuran Aspal, SYL Minta Menteri PUPR Tingkatkan Serap Produksi Karet Rakyat
SENYUM SEPAKAT: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono [kiri] berbincang akrab dengan Mentan SYL membahas solusi untuk petani karet mengantisipasi anjloknya harga karet di pasaran internasional [Foto: Biro Humas Kementan]

Jakarta [B2B] - Kerugian petani karet Indonesia akibat anjloknya harga komoditas karet di pasar dunia bakal segera teratasi, setelah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI [PUPR] Basuki Hadimuljono menyanggupi permintaan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] agar Kementerian PUPR menambah volume penyerapan produksi karet rakyat dari 30.000 ton pada 2018, untuk digunakan menjadi campuran aspal untuk pembangunan infrastrukur jalan, sehingga dapat mengatasi kerugian petani karet.

"Tahun lalu sekitar 30 ribu ton karet rakyat kita serap dari petani pada saat harganya anjlok, tahun ini kita tambah serapan karet rakya disesuaikan dengan kebutuhhan dan kemampuan," kata Menteri Basuki kepada Mentan SYL saat kedua menteri dari Kabinet Indonesia Maju ini melakukan pertemuan di Kementerian PUPR di Jakarta, Jumat [8/11].

Menteri PUPR menyatakan dukungan penuh kementeriannya kepada petani karet, dengan menyerap lebih banyak lagi hasil produksi petani karet.

"Kemarin karet sudah akhir tahun lalu kan, tahun ini minta perbesar lagi, kita akan membantu petani karet lebih besar lagi, kita akan upayakan program itu, makanya kita bikin programnya," kata Menteri Basuki yang kembali masuk kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin di kementerian yang sama.

Dalam pertemuan tersebut, SYL meminta dukungan Kementerian PUPR yang tugas dan fungsinya membangun infrastruktur agar mendukung pembangunan pertanian dari sisi infrastruktur, khususnya kolaborasi kedua kementerian untuk menyelamatkan komoditas karet yang harganya anjlok di pasar dunia.

"Tujuan pertemuan dengan Menteri PUPR untuk menjajaki berbagai program yang mungkin bisa disatukan dengan Kementerian PUPR, yang memang menangani semua aspek infrastruktur termasuk infrastruktur yang terkait dengan hasil produksi pertanian agar akselerasi pertanian untuk kepentingan rakyat yang bermuara kepada kinerja yang lebih baik dapat kami bisa lakukan," kata SYL.

Karet merupakan komoditas global yang harganya ditentukan pasar internasional, dan saat ini harganya anjlok. Sementara Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam terbesar di dunia. Setiap tahun produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton, 0,6 juta ton dimanfaatkan industri dalam negeri, dan selebihnya diekspor ke mancanegara.

“Indonesia merupakan penghasil karet ke dua terbesar di dunia, karena itu pemanfaatan karet untuk membuat jalan dan lain-lain, ternyata bukan hal baru bagi PUPR. Sebelumnya sudah terjawab oleh Menteri PUPR," kata SYL.

Tidak hanya berbicara masalah karet, Basuki dan SYL juga membicarakan pengembangan irigasi pertanian di sentra produksi pangan.

"Kami juga akan link and match program ke depan, terkait irigasi pertanian. Rehabilitasi irigasi lima tahun ke depan sekitar 2 juta hektar, kemudian untuk pembangunan irigasi baru sekitar 500 ribu hektar. Lima tahun yang lalu, masalah itu pula yang dibahas terkaitpembangunan irigasi pertanian untuk satu juta hektar lahan. Nanti kami akan lihat lumbung-lumbung padi yang mana, setidaknya ada 15 provinsi yang menjadi target pemerintah," kata Basuki Hadimulyono.

Jakarta [B2B] - Indonesian Public Works Minister, Basuki Hadimuljono agreed to the request of Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo to buy rubber products from farmers across the country, to anticipate the loss of farmers due to falling commodity prices for rubber on the international market.