Mega Sinergi #Serasi, BPPSDMP Kementan Kejar MT II Januari Capai IP 200

Indonesian Govt Seeks to Increase the Crop Index of South Sumatra Province

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mega Sinergi #Serasi, BPPSDMP Kementan Kejar MT II Januari Capai IP 200
INDEKS PERTANAMAN: Rakor dihadiri para petani, camat dan Kades target pilot project, dibuka PJ #Serasi Sumsel Andriko NS (kiri bawah) mewakili Kepala BPPSDMP Momon Rusmono (Foto2: B2B/Mya & Surahman)

Palembang, Sumsel (B2B) - Pengembangan program ´selamatkan rawa sejahterakan petani´ disingkat #Serasi di Provinsi Sumatera Selatan oleh Kementerian Pertanian RI sebagai program ´mega sinergi´ yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah dan para pemangku kepentingan dengan membentuk team work yang kuat mendukung sukses lahan rawa menjadi sentra produksi pangan berbasis korporasi yang dikembangkan para petani selaku pelaku utama.

"Mega sinergi yang dimaksud adalah dari petani melalui kelompok tani, gabungan kelompok tani, kepala desa, camat terus ke bupati, kepala dinas terkait sampai gubernur hingga ke pusat di kementerian untuk bahu-membahu membentuk team work yang kuat menyelesaikan pekerjaan ini," kata Andriko Noto Susanto, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Palembang, Jumat siang (18/1).

BPPSDMP Kementan mengelola program #Serasi sebagai mega sinergi mengacu pada target Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman setelah meluncurkan program #Serasi pada 22 November 2018 fokus pada peningkatan kesejahteraan petani. Tindak lanjut dari  program ´upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai´ disingkat Upsus Pajale, yang fokus pada capaian produksi pangan strategis. 

"Targetnya meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman atau IP, saat ini provitas rata-rata di Sumsel hanya 2,5 ton per hektar maksimal tiga ton, kita ingin tingkatkan menjadi enam ton. IP-nya ada yang 100 dan 200 akan ditingkatkan ke 200 dan 300. Tujuannya, agar sejalan dengan program Upsus maka kita bikin Upsus #Serasi yang dikerjakan partisipatif sebagai mega sinergi," Andriko NS kepada B2B usai membuka Rakor dan Workshop Upsus #Serasi di Palembang mewakili Kepala BPPSDMP Momon Rusmono.

Pada workshop di Palembang, Andriko NS selaku PJ #Serasi Sumsel selain menghadirkan perwakilan petani, Poktan maupun Poktan, juga hadir Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Edy Purnawan mewakili Dirjen Tanaman Pangan Sumarjo Gatot Irianto sebagai Penanggung Jawab #Serasi Nasional; Kepala Balitbangtan BPTP Sumsel, Amirudin Pohan mewakili Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) yang akan melakukan survei, investigasi dan disain atau SID. 

Hadir pula Kasubbid Kelembagaan Petani pada Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan), Yoyon Haryanto mewakili Kepala Pusluhtan, Siti Munifah yang menguraikan pengembangan korporasi petani di lokasi pilot project #Serasi Sumsel.

Rakor Upsus #Serasi menghadirkan pula Koordinator balai penyuluhan pertanian (BPP) di delapan kecamatan dari 19 kecamatan di Banyuasin. Mereka antara lain dari Muara Telang, Air Salek, Muara Padang, Muara Sugihan, Banyuasin II, Makarti Jaya, Rambutan, dan Ilir yang membawahi 48 desa. 

"Kita harus satu suara dan semangat menyukseskan #Serasi mendukung ketahanan pangan mencapai kedaulatan pangan dan kesejahteraaan petani. IP meningkat dari 100 ke 200 akan mendukung kesejahteraan petani. Hal ini bisa terlihat dari rumah warga desa, artinya pertanian memiliki daya ungkit besar untuk kesejahteraan petani," kata Andriko NS.

Palembang of South Sumatera (B2B) - Indonesian swamp land development program for the welfare of farmers locally known as the #Serasi in in South Sumatra province by the Agriculture Ministry as the ´mega synergy´ project supported by central and regional governments and stakeholders by forming team work support development of swamp land into food production centers and improve the welfare of farmers.

"Mega synergy I mean, farmers through farmer groups and joint farmer groups will be supported by village heads, sub-district heads, regents, head of the agricultural service office, governor to the central government in Jakarta to form team work reaches the #Serasi target," said Andriko Noto Susanto, Secretary of the Directorate General of Extension and Agricultural HR Development or the BPPSDMP here on Friday afternoon (January 19).

The BPPSDMP manages the #Serasi program as mega synergy referred to the target of Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman after launched the #Serasi program on November 22, 2018 focusing of improving the welfare of farmers. Follow-up of the program ´special efforts to increase rice, corn and soybean production or Pajale Upsus, which focus on achieving strategic food production.

"The target is to increase productivity and cropping index or IP, currently the average productivity is only 2.5 tons per hectare, we want to increase it to six tons. The IP is 100 and 200 will be increased to 200 and 300," said Sutanto.

At the workshop in Palembang, Susanto besides inviting farmers, also attended the Director of Food Crop Protection, Edy Purnawan representing the Director General of Food Crops Sumarjo Gatot Irianto as the person in charge of #Serasi National; Amirudin Pohan represents the Center for Agricultural Land Research and Development, which will conduct surveys, investigations and design or SID. 

Also present was the Head of Sub-Division of Farmer Institution at the Agricultural Extension Center Yoyon Haryanto Yoyon Haryanto represented his boss, Siti Munifah to elaborate the development of farmer corporations at the pilot project location #Serasi South Sumatra.

Coordination Meeting will also present an agricultural extension center coordinator in eight sub-districts from 19 sub-districts in Banyuasin. They came from Muara Telang, Air Salek, Muara Padang, Muara Sugihan, Banyuasin II, Makarti Jaya, Rambutan, and Ilir representing 48 village heads.

"We must unite and encourage success #Serasi supports food security to achieve food sovereignty and farmers´ welfare. IP rose from 100 to 200 will support the welfare of farmers. It can be seen from villagers´ homes, meaning that agriculture supports the welfare of farmers," Susanto said.