Dirjen Peternakan Akui Bangladesh Ingin Impor Embrio Ternak dari Indonesia

Bangladesh Govt Intends to Import Livestock Embryos from Indonesia

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Dirjen Peternakan Akui Bangladesh Ingin Impor Embrio Ternak dari Indonesia
KUNJUNGI BET CIPELANG: kunjungan delegasi Bangladesh ke Indonesia bertujuan memahami beberapa praktek pengelolaan persusuan, strategi produksi hingga bagaimana peternak Indonesia mendapat manfaat dari industri persusuan [Foto: Humas Ditjen PKH]

Bogor, Jabar [B2B] - Keberhasilan Balai Embrio Ternak Kementerian Pertanian di Bogor, Jawa Barat [BET Cipelang] memproduksi embrio ternak dan menghasilkan pedet unggulan, menarik minat Pemerintah Bangladesh untuk membeli embrio hasil produksi BET Cipelang, hal itu sesuai visi dan misi Kementerian Pertanian RI untuk mendorong ekspor aneka produk peternakan dan kesehatan hewan [PKH] termasuk untuk embrio ternak.

Hal ini mengemuka pada saat kunjungan delegasi Kementerian Perikanan dan Peternakan Bangladesh ke BET Cipelang, Senin [21/10] dan diakui Dirjen PKH Kementan, I Ketut Diarmita bahwa Bangladesh berniat mengimpor produk embrio ternak dari Indonesia.

Ketut Diarmita mengatakan untuk ekspor embrio ternak tersebut, Kementan masih melakukan pembahasan dan persiapan terkait tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang akan dikenakan, meliputi perhitungan biaya produksi dan distribusi ke negara lain. 

"Setelah semua siap, kita dorong BET Cipelang untuk segera ekspor produknya ke mancanegara," katanya.

Sementara Kepala BET Cipelang, Oloan Parlindungan mengatakan bahwa ketertarikan para delegasi dari Bangladesh ini terlihat dari keinginan mereka, untuk mengirimkan pegawai teknisnya ke BET Cipelang agar dapat belajar tentang embrio transfer di Indonesia, salah satu yang diminati terkait pengembangan sapi Belgian Blue. 

Belgian Blue adalah salah satu sapi unggulan yang dikembangkan di BET Cipelang. Hingga September 2019, terdapat 103 kelahiran Belgian Blue di BET Cipelang, dan jumlah ini adalah kedua terbanyak setelah BPTU-HPT Sembawa dengan jumlah kelahiran sebanyak 139 ekor.

"Mereka tertarik untuk belajar dan mengembangkan sapi dengan teknologi embrio transfer, dan juga belajar tentang pengelolaan kegiatan upaya khusus sapi indukan wajib bunting atau Upsus Siwab," tambahnya. 

Hal senada diungkapkan oleh Pulakesh Mondal, Senior Assistant Chief, Ministry of Fisheries and Livestock Bangladesh yang menyatakan banyak hal penting yang dipelajari oleh delegasi Bangladesh di BET Cipelang ini. 

"Kami punya banyak balai inseminasi buatan di Bangladesh, tapi belum ada unit yang menangani transfer embrio, dan ini menarik bagi kami” lanjutnya.

Kunjungan delegasi Bangladesh kali ini masih merupakan rangkaian dari kegiatan Livestock & Dairy Development Project (LDDP), suatu program peningkatan kapasitas dari pemerintah Bangladesh yang didanai oleh Bank Dunia. 

Tujuan dari kunjungan delegasi Bangladesh ke Indonesia ini adalah untuk memahami beberapa praktek pengelolaan persusuan, strategi produksi, sampai pada bagaimana peternak mendapat manfaat dari industri persusuan di lndonesia. 

Di BET Cipelang mereka belajar bagaimana menciptakan sapi perah yang mempunyai produksi susu tinggi melalui teknologi embrio transfer dan inseminasi buatan.

"Ini adalah kali kedua dalam tahun ini, Kementerian Perikanan dan Peternakan Bangladesh mengirimkan para pejabat dan stafnya untuk belajar ke Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa sistem pengembangan sapi dan pengelolaan persusuan di Indonesia diakui kualitasnya" kata Ketut. 

Bogor of West Java [B2B] - Bangladesh government  intends to import livestock embryos from Indonesia, especially of the West Java Livestock Embryo Center in Cipelang, and it is according to the vision and mission of Indonesian Agriculture Ministry to encourage exports of various livestock and animal health products in Indonesia, including livestock embryos from Cipelang.