Bulog Harus Didukung Sistem Informasi Logistik Jaga Stabilitas Pangan Nasional

Indonesian Govt Logistics Agency Should be Supported by an Information System

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bulog Harus Didukung Sistem Informasi Logistik Jaga Stabilitas Pangan Nasional
Wapres Jusuf Kalla menjawab pertanyaan pers didampingi Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti (ke-3 kiri) usai menghadiri HUT Bulog ke-49 (Foto: B2B/Gusmiati Waris)

Jakarta (B2B) - Badan Urusan Logistik (Bulog) diminta oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) untuk selalu mendukung pemerintah dalam upaya menjaga stabilitas produksi dan harga pangan di Indonesia didukung sistem informasi logistik yang sesuai dengan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan dan gudang penyimpanan yang baik.

"Bulog bukan produsen karena itu adalah tugas petani, dan juga bukan distributor utama karena yang berperan adalah pedagang kakilima, Bulog harus didukung sistem informasi yang lebih baik mengingat Indonesia adalah negara kepulauan," kata Wapres JK pada peringatan ulang tahun Bulog ke-49 di Jakarta pada Selasa (10/5).

JK mengingatkan bahwa tugas Bulog sampai kapan pun adalah menjaga stabilitas pangan, dengan menyiapkan cadangan beras untuk dua sampai tiga tahun ke depan, seperti halnya China dan Thailand yang kini memiliki cold storage untuk menyimpan daging.

Menurutnya, masalah pangan adalah masalah yang tidak pernah selesai di banyak negara di dunia, karena terkait erat dengan pertambahan jumlah penduduk, konversi lahan, perubahan iklim dan perkembangan ekonomi global.

"Masalah khusus buat Indonesia adalah perubahan pola konsumsi makanan pokok dari beberapa suku di Indonesia, yang dulu makan sagu seperti orang Papua dan Maluku tapi sekarang makan beras," kata Wapres.

Wapres JK kemudian menceritakan kondisi pertanian di Mesir yang kini menjadi pengimpor gandum padahal semula dikenal sebagai negara pengekspor gandum, namun karena petani di Mesir tidak merasakan keadilan dan keseimbangan membuat mereka menolak menanam dan akhirnya kini sebagian besar kebutuhan gandum di Mesir harus diimpor.

"Jadi jangan takut impor kalau pasokan beras berkurang. Terlambat impor bisa berbahaya, harga beras akan melambung dan tugas Bulog sampai kapan pun menjaga stabilitas pasokan," kata JK.

Jakarta (B2B) - Indonesia´s National Logistics Agency (Bulog) was requested by Vice President Jusuf Kalla to always support the government to maintain the stability of production and food prices, which is supported by the logistics information system for the position of Indonesia as an archipelagic country.

"The Bulog not producers because it is the duty of the farmers, and also not the main distributor for the role are street vendors, the Bulog must be supported by information system because Indonesia is an archipelagic country," said Vice President JK on the anniversary of Bulog 49th here on Tuesday (5/10).

Kalla reminded the Bulog that the main task is to maintain the stability of food, with rice stocks for two to three years ahead, such as China and Thailand that now have cold storage for storing meat.

According to him, food problem is a problem an unfinished in many countries around the world, because it is closely related to population growth, land conversion, climate change and global economic developments.

"A particular issue for Indonesia is changes in consumption patterns of some ethnic groups in Indonesia, which used to eat sago like Papua and Maluku but now eat the rice," Kalla said.

He was described the condition of the Egyptian who is now a net importer of wheat, which was originally known as an exporter of wheat, it is because farmers in Egypt are treated unfairly so that they then refuse to plant wheat, and now most needs to be imported grain in Egypt.

"Do not be afraid to import rice if the supply is reduced. If it´s too late to be dangerous, the price will soar and Bulog in charge of keeping the stability of supply," Indonesian VP said.