Kementan Lobi CAWA Tingkatkan Volume Ekspor Buah ke China

Indonesia Lobbied China to Increase the volume of Tropical Fruit Exports

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan Lobi CAWA Tingkatkan Volume Ekspor Buah ke China
EKSPOR PERTANIAN: Staf Ahli Mentan, Banun Harpini [hijab oranye] di Beijing, China bersama CAWA dan tim dari Kementan [Foto: Biro Humas Kementan]

Beijing, China [B2B] - Pemerintah RI melobi Agricultural Wholesale Market Association [CAWA] untuk membahas akses pasar komoditas buah tropis dan peluang ekspor sarang walet, ayam beku dan babi Indonesia, sekaligus menuntaskan protokol ekspor buah, serta meminta anggota CAWA melakukan transaksi bisnis buah pada otoritas General Administration of Customs China (GACC).

"Di sana, kami fokus membahas akses pasar ekspor komoditas buah tropis seperti buah naga, nanas, durian dan mangga. 

Indonesia sebenarnya menguasai 75 persen pasar China, tapi kami tetap meminta CAWA membantu meningkatkan volume ekspor yang hanya 5 persen dari total potensi sarang walet kita setiap tahun," kata Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Kementan, Banun Harpini di Beijing, China pada Rabu [13/11].

Dukungan yang dimaksud, antara lain mengusulkan pajak nilai tambah yang dikenakan pada sarang walet Indonesia bisa dikurangi, karena pajak saat ini mencapai 13% dinilai memberatkan yang berdampak pada daya saing ekspor Indonesia di China.

Indonesia juga telah menyampaikan berbagai peluang investasi pada pengembangan undustri minuman dan makanan sarang walet terutama produk olahan yang dihasilkan melalui industri di Kalimantan Timur.

"Kaltim adalah penghasil sarang walet terbesar karena ada 2.550 rumah walet tersebar di provinsi tersebut. Walet di sana juga memiliki kualitas baik. Kaltim memiliki prospek yang sangat baik sebagai tempat investasi di bidang pengembangan sarang walet," katanya.

Untuk diketahui, China mengalami kejadian wabah penyakit African Swine Fever [ASF], dimana 50% populasi babi di China mati. Banun Harpini mengaku telah menawarkan pemerintah China untuk mengimpor babi dari Indonesia.

"Saya sampaikan bahwa Indonesia siap mensuplai kebutuhan daging babi China dengan babi dari Pulau Bulan. Kemudian sebagai alternatif pengganti sumber protein hewani di China, Indonesia juga siap mensuplai daging ayam beku yang terbukti sukses masuk pasar Papua Nugini dan Timor Leste," katanya.

Sementara Vice Chairman CAWA, Shaoping Na menyampaikan terimakasih atas kehadiran Indonesia pada gelaran pasar ekspor ini, seraya mengatakan  bahwa China siap memegang komitmen membantu menurunkan pajak nilai tambah sarang walet Indonesia menjadi 9%.

"Bagaimana pun juga, China memerlukan importasi sarang waleet lebih besar dari Indonesia sebagai penghasil utama di dunia," katanya.

Shaoping Na menambahkan, CAWA juga akan mendorong para anggotanya untuk aktif meningkatkan perdangan buan tropis Indonesia di pasar China. "Secara khusus kami akan segera menginformasikan anggota kami untuk mensuplai daging babi dari pulau bulan."

Beijing of China [B2B] - The Indonesian government lobbied the China´s Agricultural Wholesale Market Association [CAWA] to discuss the export of tropical fruit commodities and opportunities for the export of swallow nests, frozen chicken and pigs, as well as completing the protocol for Indonesia´s fruit exports to China, according to senior official of the ministry.