Sinergi KostraTani: Simluhtan juga Cakup Data Lahan, Luas Tanam dan Saprodi

Indonesian Govt Socialization Data Verification of Farmers across the Country

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Sinergi KostraTani: Simluhtan juga Cakup Data Lahan, Luas Tanam dan Saprodi
VERVAL SIMLUHTAN BALI: Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi [atas, ke-5 kanan] dan Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati [atas, hijab kuning] di Denpasar bersama penyuluh pertanian Provinsi Bali, Kamis [31/10/19] Foto: B2B/Mac

Garut, Jabar [B2B] - Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian [Simluhtan] semestinya sinergi dengan Komando Strategis Pembangunan Pertanian di tingkat Kecamatan [KostraTani], untuk revitalisasi peran balai penyuluhan pertanian [BPP] di locust pertanian yang bekerja online. Simluhtan seharusnya tidak hanya input data penyuluhan dan kelembagaan petani, juga mencakup data luas lahan; produktivitas; luas tanam [standing crop]; dan sarana produksi [Saprodi] sehingga maksimal mendukung kinerja Agriculture War Room [AWR] dari KostraTani.

"Konten Simluhtan seharusnya sinergi dengan KostraTani, jadi tidak hanya mencakup data kelembagaan penyuluhan, ketenagaan penyuluh, kelembagaan petani namun juga input data luas lahan, produktivitas, standing crop dan Saprodi," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi dalam arahannya pada rapat pimpinan [Rapim] di Garut, Provinsi Jawa Barat pada Kamis [16/1].

Sebagaimana diketahui, Simluhtan mengacu pada instruksi Presiden RI Joko Widodo melalui Peraturan Presiden RI Nomor 39/2019 [Perpres] tentang ´Satu Data Indonesia´ dan menjadi bagian Strategi Nasional dari Komisi Pemberantasan Korupsi [Stranas KPK]. Simluhtan juga merupakan hasil trilateral meeting dari Kementerian Keuangan RI, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas] dan Kementan, hal itu pula yang menjadi dasar dilakukannya Verval Data Simluhtan untuk seluruh provinsi.

Sementara KostraTani yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] merupakan terobosan pengelolaan pertanian dengan menerapkan paradigma 4.0 melalui pendekatan teknologi informasi dan komputasi [TIK] seperti internet of things [IoT], artificial intelligence [AI], pencitraan satelit dan sistem operasi smartphone Android.

"Tujuan KostraTani adalah akurasi data lahan dan produksi pertanian; pengembangan AWR untuk revitalisasi penyuluh pertanian di BPP; sinergitas penguatan manajemen pembangunan pertanian lintas kementerian, melibatkan perguruan tinggi dan didukung pemerintah daerah; pembiayaan pertanian melalui perbaikan konsep asuransi dan inisiasi bank pertanian, untuk menjamin ketersediaan pangan strategis bagi 267 juta penduduk Indonesia," kata Dedi Nursyamsi didampingi Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah dan sejumlah pejabat eselon dua BPPSDMP.

KostraTani akan menjadi center of excellent pembangunan pertanian nasional, sekaligus menjadi pusat pemantauan data pertanian menuju single data; peningkatan produktivitas; menopang peningkatan ekspor komoditas pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor [GratiEks]; Gerakan Tani Masuk Sekolah [TaniMas]; program pengembangan kawasan tanaman pangan korporasi (Propaktani), sapi kerbau komoditas andalan negeri (Sikomandan) dan gerakan peningkatan produksi nilai tambah dan daya saing (Grasida).

Verval Simluhtan
Sejak September hingga akhir 2019, BPPSDMP Kementan telah melakukan verifikasi dan validasi [Verval Simluhtan] di tiga provinsi: DI Yogyakarta, Banten dan Bali dipimpin Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati sebagai pilot project Simluhtan untuk dilaksanakan di seluruh Indonesia pada 2020.

Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP Kementan, I Wayan Ediana mengatakan sinergi KostraTani dengan kegiatan 11 unit kerja eselon satu Kementan, terkait perencanaan hingga implementasi pembangunan komoditas berbasis kawasan utama, andalan dan pengembangan akan sinkron dengan dukungan Simluhtan.

"Harap diingat bahwa Verval Simluhtan bukan membuat data baru. Tugasnya verifikasi, maksudnya sudah betulkah data Poktan binaan saya tentang si A, B, C, D dan E. Kemudian validasi, sudah betulkan nama petani A? Masih aktifkah dia? Sudah benarkah nomor NIK-nya? Misalnya, dari 30 anggota Poktan binaan seorang penyuluh, ternyata hanya dua petani anggota Poktan yang mengisi NIK. Tugas penyuluh  mencocokkan NIK dari 28 orang yang masih kosong NIK-nya. Maksudnya mengisi NIK yang masih bolong-bolong," kata I Wayan Ediana di sela Rapim Garut 2020.

Dia mengingatkan bahwa data petani yang dimasukkan ke Simluhtan mengacu pada Nomor Induk Kependudukan [NIK] pada Ditjen Dukcapil di Kemendagri. "Cuma itu acuannya. Bukan membuat data baru. Data Simluhtan harus valid mencakup tiga indikator yaitu lengkap, benar sesuai kondisi saat ini dan harus dapat dipertanggungjawabkan."

Tampak hadir pada Rapim BPPSDMP 2020 di Garut antara lain Staf Khusus Mentan: Jufry Hari dan Firdaus Hasan; Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati; Kepala Pusdiktan, Idha Widi Arsanti; Kepala Puslatan, Bustanul AC; Kabid Program dan Evaluasi Penyuluhan, Riza Fachrizal; Kabid Penyelenggaraan Pendidikan, Ismaya NR Parawansa; Kabid Program dan Kerjasama Pendidikan, Setyabudi Udayana; Kabid Program dan Kerjasama Pelatihan, Ramadani Saputra; Kabag Umum Polbangtan YoMa, Irwan Johan Sumarno; Kasubbid Materi dan Informasi Penyuluhan, Septalina Pradini; Kasubbid Pemberdayaan Kelembagaan Petani, Yoyon Haryanto; Kasubbid Program dan Evaluasi Pendidikan, Vitri Aryanti; dan Kasubbid Ketenagaan Penyuluhan, Welly Nugraha [Liene]

Garut of West Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry doing the ´verification and validation´ the residence number of farmers who join the farmer groups as a database of Agricultural Extension Management Information System [Simluhtan].