Lindungi Plasma Nutfah, Dirjen PKH Kementan Ajak Akademisi Dukung Pengelolaan SDG

Indonesian Govt Support Management of Local Livestock Genetic Resources

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Lindungi Plasma Nutfah, Dirjen PKH Kementan Ajak Akademisi Dukung Pengelolaan SDG
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita (Foto: Humas Ditjen PKH)

Jakarta (B2B) - Pemerintah RI mengajak civitas academica melakukan pengelolaan sumber daya genetik (SDG) ternak lokal Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara tertinggi kedua dengan keanekaragaman hayati namun sekaligus negara dengan daftar panjang tentang fauna yang terancam punah.

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources(IUCN) Red List menyebut fauna Indonesia yang masuk kategori kritis (critically endangered) ada 115 spesies, terancam punah (endangered) 74 spesies, dan kategori rentan terhadap kepunahan (vulnerable) 204 spesies sehingga upaya pelestarian plasma nutfah perlu dilakukan oleh pihak-pihak terkait.

"Dari fakta ini, penting dilakukan pengelolaan SDG hewan secara nasional yang bertujuan untuk perlindungan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional, serta hak kekayaan intelektual yang berkaitan dengan pemanfaatan keanekaragaman hayati nasional," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) I Ketut Diarmita, Kamis (16/11) pada seminar nasional bertajuk 'Pengembangan Peternakan Berkelanjutan' kesembilan, yang dihadiri oleh civitas academica Universitas Padjajaran (Unpad) Jatinangor.

Dirjen PKH Diarmita mengharapkan dukungan Fakultas Peternakan Unpad untuk tiada henti melakukan inovasi yang dapat menghasilkan teknologi dan bioteknologi yang andal agar SDG ternak lokal dapat lestari dan memiliki daya saing.

"Sejauh ini bioteknologi yang sedang dikembangkan dalam bidang peternakan adalah bioteknologi reproduksi yaitu inseminasi buatan, embrio transfer dan pemuliaan bibit, bioteknologi pakan dan kesehatan hewan," kata Diarmita.

Menurut Dirjen PKH, pengelolaan SDG ternak bisa dilakukan melalui kegiatan pemanfaatan dan pelestarian sumber daya genetik hewan misalnya pembudidayaan, pemuliaan, eksplorasi, konservasi dan penetapan kawasan pelestarian.

"Sementara untuk mencegah kemungkinan pengambilan secara ilegal rumpun atau galur terbentuk di suatu wilayah, pemerintah memberikan perlindungan hukum melalui penetapan dan pelepasan rumpun atau galur ternak. Pengaturan ini dilakukan untuk menjamin adanya pelestarian dan pemanfaatan berkelanjutan SDG ternak nasional," katanya.

Jakarta (B2B) - The Indonesian government invites civitas academica to support the management of the local genetic resources of Indonesian livestock, considering Indonesia is the second highest country with biodiversity but also a country with a long list of endangered fauna, according to senior ministry official.

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) The Red List refers to the fauna of Indonesia, for the critically endangered category of 115 species, endangered 74 species, and 204 species vulnerable so that germplasm conservation efforts need to be undertaken by stakeholders.

"From this fact, it is important to undertake the management of national genetic resources to protect local wisdom and traditional knowledge, as well as intellectual property rights related to the utilization of national biodiversity," said Director General of Livestocks and Animal Health, I Ketut Diarmita, Thursday (November 16) at the national seminar entitled 'Development of Sustainable Livestock was attended by Bandung's Padjajaran University civitas academica in Jatinangor.

Mr. Diarmita expects the support of livestock faculty to continue to innovate to produce reliable technology and biotechnology, so that the genetic resources of local livestock are sustainable and competitive.

"So far biotechnology developed in the livestocks is reproductive biotechnology that is artificial insemination, embryo transfer and breeding seeds, biotechnology feed and animal health," he said.

According to him, the management of genetic resources of livestock can be done through the utilization and conservation of animal genetic resources ranging from cultivation, breeding, exploration, conservation and setting up conservation areas.

While to prevent the possibility of illegal picking of clumps or strains, the government provides legal protection through the establishment and release of clumps or strains of livestock. Arrangements are made to ensure the sustainable use of the national genetic resources of livestock," Mr Diarmita said.