Jelang `Soft Launching`, Mentan SYL Pantau Kesiapan AWR KostraTani
Indonesia`s Agricultural Extension Connected through the KostraTani
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] pada Rabu pagi [15/1] memantau kesiapan Agriculture War Room dari Komando Strategis Pembangunan Pertanian di Kecamatan [AWR KostraTani] untuk memastikan kesiapan 400 BPP selaku KostraTani dari 100 kabupaten [Kostrada] di 13 provinsi [Kostrawil] mendukung pelaksanaan pilot project KostraTanas, menjelang soft launching yang dijadwalkan berlangsung akhir Januari 2020.
Mentan SYL didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi selaku Ketua Harian/Sekretariat KostraTanas menyempatkan diri melakukan video conference dengan sejumlah BPP yang termasuk pilot project Program KostraTani.
"Sektor pertanian harus gunakan cara-cara baru untuk dapat menghadirkan efektifitas dan efisiensi membangun pertanian, dan mencukupi kebutuhan pangan rakyat. KostraTani menjadi awal pembangunan pertanian dengan pendekatan teknologi informasi dan komunikasi di era 4.0 untuk mendekatkan petani dengan teknologi modern," kata Mentan SYL dalam arahannya kepada BPP yang terlibat video conference tersebut.
Setelah meninggalkan AWR KostraTani di lantai Gedung A dari kantor pusat Kementan di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Dedi Nursyamsi melakukan video conference dengan para penyuluh dan petani di Kabupaten Sukabumi melalui Agriculture Operation Room [AOR]. Hadir Bupati Marwan Hamami sekaligus melakukan Deklarasi Kostrada Kabupaten Sukabumi.
Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan mendukung pengembangan pertanian ´maju, mandiri, modern´ di Sukabumi. potensi pengembangan agrowisata di Kabupaten Sukabumi sebagai peluang pengembangan ekonomi daerah, dengan melibatkan peran petani didukung penyuluh pertanian. Pemerintah RI melalui Kementerian Pertanian RI akan mendukung kredit usaha rakyat [KUR] dengan bunga rendah, 6% per tahun tanpa agunan untuk pinjaman di bawah Rp50 juta.
“Sukabumi sangat potensial untuk agrowisata kita bisa membangun bersama agrowisata andalan dari Sukabumi. Pemerintah melalui Kementan akan mendukung pembiayaan melalui KUR, yang akan di-support hingga mampu ekspor komoditas pertanian berkelanjutan," kata Dedi Nursyamsi di Kementan Jakarta.
Turut hadir mendampingi Kepala BPPSDMP adalah adalah Kasubbag IT Pusdatin, Eko Nugroho; Kasubbag Iinformasi dan Materi Penyuluhan - Pusluhtan, Septalina Pradini dan Kasubbag Humas BPPSDMP Djayawarman Alamprabu. Sementara di Sukabumi, Bupati Marwan Hamami didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati.
Menanggapi arahan dan ajakan Kepala BPPSDMP Kementan, Bupati Marwan Hamami mengharapkan SKPD lingkup pertanian dan instansi terkait di lingkungan Pemkab Sukabumi, dan para pemangku kepentingan dapat bekerjasama dan saling melengkapi sesuai Tupoksi masing-masing terhadap pelaksanaan Program KostraTani di Sukabumi.
Dia mengaku sangat setuju dan mendukung KostraTani, dengan harapan dapat memacu kegiatan pertanian di Sukabumi. Misalnya, ekspor buah manggis saat ini mencapai 3.000 ton pada 2019, diharapkan pada 2020 meningkat menjadi 9.000 ton. Begitu pula dengan ekspor bunga potong dapat lebih meningkat, baik volume dan penyediaan bahan bakunya, diharapkan para penyuluh pertanian dari masing-masing BPP di seluruh Sukabumi
"Dinas Pertanian Sukabumi pada periode Oktober 2019 hingga Januari 2020 menargetkan tanam padi seluas 84.130 hektar. Realisasi hingga 12 Januari lalu mencapai 58.430 hektar sehingga kekurangan tanam seluas 25.700 hektar yang harus dipenuhi hingga 31 Januari 2020," kata Bupati Marwan Hamami.
Menurutnya, strategi yang digunakan haruslah bersifat instruksional dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Ke depan, strategi pencapaian produksi harus didasarkan pada penggunaan potensi dan teknologi spesifik lokasi, dengan mempertimbangkan dukungan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang didukung penyuluh pertanian masing-masing kecamatan," katanya. [Liene]
Jakarta [B2B] - The Indonesian Agriculture Ministry to disseminate the development of agricultural extension centers at the sub-district level [BPP] into the center of Indonesian agricultural development [KostraTani] across the country, according to senior official of the ministry.