Surplus 3 Juta Ton, Agung Hendriadi Dorong Bulog Ekspor Beras

Indonesian Govt Ministry Supports Bulog to Buy Rice of Farmers

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Surplus 3 Juta Ton, Agung Hendriadi Dorong Bulog Ekspor Beras
RAKOR SERGAP: Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi (ke-8 kanan) dan Sekretaris Riwantoro (ke-7 kiri) bersama petinggi Bulog, pejabat Distan Jateng dan DIY serta para pejabat terkait (Foto2: Humas BKP)

Yogyakarta, DIY (B2B) - Kementerian Pertanian RI memperkirakan produksi beras 2019 surplus tiga juta ton, produksi beras diperkirakan 32,5 juta ton melampui konsumsi masyarakat per kapita, 111,5 kg per tahun, atau total 29,5 juta ton. Badan Ketahanan Pangan (BKP) mendorong Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) memanfaatkan surplus beras untuk ekspor, dengan menyerap gabah/beras petani di seluruh Indonesia semaksimal mungkin.

Seruan tersebut dilontarkan oleh Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi pada Rakor Sergap wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta di Yogya, Sabtu (9/2) yang dihadiri sejumlah petinggi Bulog Divre Jateng dan Yogya, pejabat dinas pertanian kedua provinsi, pengurus Perpadi, dan Pamen dari Korem 073 Pamungkas.

“Tahun ini kita akan surplus, semoga peluang bisnisnya bisa dimanfaatkan Bulog untuk ekspor karena cadangan beras pemerintah sekarang sudah stabil di angka 2,1 juta ton,” kata Agung yang hadir di Yogyakarta didampingi Sekretaris BKP Kementan, Riwantoro.

Menurutnya, saat ini beberapa negara telah memberi isyarat untuk mengimpor beras dari Indonesia. Negara dimaksud adalah Malaysia, Brunei, Abudabi, Timor Leste dan Fiji.

“Saya harap Jawa Tengah dan DIY bisa menjadi yang pertama mencetak bintang," kata Agung H yang juga mantan Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan).

Terkait kegiatan serap gabah, dia kembali mengingatkan tujuan kegiatan Sergap adalah membantu dan mensejahterakan petani. Jangan sampai petani yang sudah bekerja keras di sawah merugi, untuk itu pemerintah turun tangan mendukung pembelian gabah petani, agar petani mendapat keuntungan dari usaha taninya.

Menurutnya, Sergap bertujuan meningkatkan cadangan pangan pemerintah, yang dilakukan melalui penugasan kepada Bulog. Sementara dukungan TNI dan perbankan sangat vital karena memasuki awal masa panen raya padi, mengantisipasi kecenderungan harga gabah anjlok di sebagian besar wilayah sentra produksi padi.

Sebagaimana diketahui, petani memiliki sumbangsih besar terhadap pengadaan cadangan beras pemerintah yang disimpan melalui Bulog, karena itu Sergap terus didorong sebagai upaya memberikan jaminan harga pembelian gabah yang wajar, tidak merugikan petani.

Yogyakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry estimates 2019 rice production is surplus of three million tons, Rice production is estimated at 32.5 million tons, exceeding public consumption per capita, 111.5 kg per year or total of 29.5 million tons. Directorate General of Food Security or BKP encouraged National Logistics Agency or Bulog for rice exports, by buying farmers´ rice production across the country as much as possible.

it was stated by Director Gener al of BKP, Agung Hendriadi at the coordination meeting here on Saturday (February 9) who was attended number of Bulog officials and stakeholders in both provinces.

"This year we will have a surplus of rice, hopefully the business opportunity can be utilized by Bulog for export, because the government´s rice reserves are now stable at 2.1 million tons," Hendriadi said.

According to him, at present some countries have signaled to import rice from Indonesia including Malaysia, Brunei, Abudabi, Timor Leste and Fiji.

"I expect Central Java and Yogyakarta to be the first to print stars," Hendriadi said.

Hendriadi said the aim of the Sergap program is to help and improve the welfare of rice farmers. Don´t let rice farmers who have worked hard must lose money. the government intervened to support the purchase of rice farmers´ grain.

According to him, the Sergap program aims to increase the government´s food reserves, as the responsibility of Bulog, while army and banking support is vital ahead of rice harvest, anticipate the tendency of grain prices to drop in most of rice production centers.

As is known, rice farmers have a contribution to the procurement of government rice reserves kept by Bulog, therefore the purchase of grain continues to be done in an effort to provide grain price guarantee that benefits farmers.