Rp50 Triliun, Prof Dedi Nursyamsi Ajak Bupati Dorong Petani Manfaatkan KUR

Indonesian Govt Encourages Farmers to Use People`s Business Credit

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Rp50 Triliun, Prof Dedi Nursyamsi Ajak Bupati Dorong Petani Manfaatkan KUR
KONFERENSI JARAK JAUH: Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi [kiri] teleconference dengan Bupati Cianjur Hj Anita SH didampingi Kasubbag IT Pusdatin, Eko Nugroho dan Kasubbag IM Pusluntan, Septalina Pradini [Foto: Pusluhtan]

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI meminta para bupati untuk mendorong petani milenial untuk memanfaatkan dana kredit usaha rakyat [KUR] sebesar Rp50 triliun dengan bunga 6% per tahun. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP Kementan] juga mengalokasikan dana KUR tersebut bagi lulusan fakultas pertanian di seluruh Indonesia mengikuti Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dengan alokasi Rp15 hingga Rp30 juta per orang untuk modal bisnis pertanian.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi di Jakarta, Senin [30/12] saat melakukan teleconference melalui Agriculture War Room [AWR] pada  Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTanas] di Kementan dengan Agriculture Operation Room [AOR] dari 12 Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di tiga kabupaten yakni Cianjur, Bogor dan Garut selaku KostraTani dengan AOR di tiga Kostrada dan AOR Kostrawil Jawa Barat di BPTP Jabar serta Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] selaku AOR dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP].

Dedi Nursyamsi mengatakan Kementan memiliki Program KUR sebesar Rp50 triliun, bunga 65 per tahun yang dapat dimanfaatkan oleh petani milenial pemula, dan diharapkan para bupati dapat mendorong mereka memanfaatkan KUR yang disalurkan melalui bank-bank milik BUMN seperti Bank BRI dan BNI.

"BPPSDMP Kementan juga menyediakan dana KUR bagi lulusan fakultas pertanian mengikuti Program PWMP dengan alokasi Rp15 hingga Rp30 juta per orang sebagai modal bisnis di sektor pertanian. Tentunya, semua program Kementan membutuhkan pendampingan oleh penyuluh di BPP, dinas lingkup pertanian kabupaten, kota dan provinsi," kata Dedi Nursyamsi didampingi Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi saat teleconference di AWR KostraTanas dengan Bupati Cianjur, Hj Anita Sincayani Herman didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati dan dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI Hj Sinta Dewi Yuniarti.

Kegiatan teleconference berlangsung pada peresmian Outlet One Stop Shopping [OOSS] Subterminal Agribisnis (STA) Mart Petani Milenial yang digagas petani milenial berprestasi sekaligus Duta Milenial Pertanian 2019, Sandi Octa Susila di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Cianjur.

Berani Manfaatkan KUR
Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] mendorong petani agar berani memanfaatkan layanan program KUR yang disediakan negara, sebagai upaya negara meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia.

"Kementan saat ini sudah menyiapkan anggaran KUR sekitar Rp50 triliun. Saya sangat mendorong penggunaan KUR ini, karena itu petani juga harus berani mengambil KUR agar produksi meningkat dan losses-nya berkurang dengan penggunaan Alsintan. Intinya, kita tidak boleh pura-pura atau bohong mengurus pertanian ini. Sebab negara sudah banyak membantu," kata Mentan SYL pada Gerakan Tutup Tanam Padi di lahan pasang surut #Serasi di Desa Karang Baru, Kecamatan Sumber Marga Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin [23/12].

Di tempat yang sama, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian - Kementerian Pertanian RI [PSP Kementan] Sarwo Edhy mengatakan bahwa pihaknya telah meneken Memoranda Kesepahaman [MoU] dengan Bank BRI dan Bank Mandiri terkait KUR untuk pertanian.

"Di Ditjen PSP, ada direktorat pembiayaan yang menjadi kepanjangan tangan Kementan dalam mempermudah petani mengakses perbankan dalam memanfaatkan KUR," katanya.

KUR sebaiknya diajukan oleh ketua kelompok tani [Poktan], karena perbankan biasanya hanya mengecek sekilas karena sudah ada jaminan dari ketua Poktan.

"Memang harus dilakukan oleh kelompok tani. Kredit untuk pertanian, kalau sendiri-sendiri bank akan sulit menyetujui. Kalau diajukan kelompok, bank tidak perlu tanya sana-sini karena sudah mendapat rekomendasi dari dinas pertanian dan sudah terverifikasi lahannya," jelas Sarwo Edhy. [Liene]

Jakarta [B2B] - The Indonesian government provides a budget for people´s business credit [KUR] around IDR 50 trillion to be used by farmers to increase agricultural production. Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo encouraged farmers to use KUR provided by the state, as an effort to improve the welfare of farmers across the country.