Dana Dekon, Kementan Minta Pemprov Serius Dukung Penyuluhan Pertanian
Indonesian Govt Supports the Regional Agricultural Extension Budget
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kota Bogor, Jabar [B2B] - Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi mengharapkan pemerintah provinsi [Pemprov] serius mendukung penyuluhan pertanian, khususnya provinsi yang realisasi penggunaan Dana Dekonsentrasi [Dekon] masih rendah. Serapan rendah mengisyaratkan Pemprov ´kurang serius´ mendukung kegiatan penyuluhan pertanian padahal terbukti berperan vital mendukung peningkatan produktivitas sektor pertanian.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] mencatat hingga 4 Desember 2019 realisasi tertinggi penggunaan Dekon 2019 adalah Lampung [86,78%], Jawa Barat [86,36%] dan Jawa Tengah [84,06%].
"Realisasi penggunaan Dana Dekon 2019 di 34 provinsi mencapai Rp396 miliar atau 82 persen. Serapan tertinggi Lampung, Jabar dan Jateng," kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati dalam laporannya di Kota Bogor, Rabu petang [4/12] pada ´Konsolidasi dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian Periode Semester II 2019´.
Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa indikator utama komitmen, kesungguhan dan kerja keras pemerintah daerah pada sektor pertanian adalah mendukung kegiatan SDM pertanian yakni penyuluh pertanian di seluruh Indonesia.
Menurutnya, komitmen Kementan ditegaskan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] bahwa locus pertanian adalah kecamatan maka perkuatlah peran balai penyuluhan pertanian [BPP] sebagai ´rumah penyuluh´ mendukung pertanian di daerahnya. Mentan SYL pun menginisiasi pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani].
Dana Dekon
Sebagaimana diketahui, dana dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi, atau tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.
Dana dekon tersebut meliputi dukungan kinerja penyuluh melalui fasilitas biaya operasional penyuluh [BOP], honor bagi THL-TBPP, penumbuhan penyuluh swadaya melalui peningkatan kapasitas penyuluh swadaya), penguatan balai penyuluhan pertanian [BPP] melalui kegiatan sekolah lapang [SL], pengembangan korporasi petani, penyuluhan berbasis teknologi informasi hingga adaptasi teknologi spesifik lokalita di BPP.
Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa penyuluhan pertanian di negara mana pun di dunia terbukti mendukung peningkatan produktivitas pertanian. Begitu pula Indonesia, sebagian besar anggaran BPPSDMP Kementan digunakan untuk Dekon, dana alokasi khusus [DAK] dan bantuan pertanian [Banper] maupun kegiatan langsung dari Kementan.," kata Dedi Nursyamsi di hadapan 125 peserta dari 34 provinsi.
Dia mengingatkan anugerah Tuhan pada Indonesia berada di wilayah tropis, ketimbang negara subtropis yang mendapat cahaya matahari hanya empat bulan dalam setahun, Indonesia sepanjang tahun. Indonesia juga lebih beruntung dari Vietnam yang pernah dilanda perang pada 1974 - 1979 tapi kini bangkit sebagai eksportir beras di Asia Tenggara.
"Indonesia memiliki semuanya. Wilayah luas. Tanah subur. Kondisi negara aman dan tenteram. Apa yang kurang? Komitmen kita pada karunia Tuhan dengan membangun pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta penduduk," katanya di hadapan 125 peserta dari 34 provinsi.
Tampak hadir Sekretaris BPPSDMP, Siti Munifah; dan sejumlah pejabat eselon tiga dan empat BPPSDMP di antaranya Kabag Evaluasi dan Pelaporan, Titin Gartini; Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, I Wayan Ediyana; Kabid Program dan Evaluasi Penyuluhan, Riza Fachrizal; Kasubbid Ketenagaan Penyuluhan, Welly Nugraha; Kasubbid Evaluasi Penyuluhan, Siti Hafsah Husas; Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan, Septalina Pradini; dan Kasubbid Pemberdayaan Kelembagaan Petani, Yoyon Haryanto dan sejumlah Penyuluh Utama BPPSDMP Kementan di antaranya Inang Sariyati dan Suwarna. [Liene]
Bogor of West Java [B2B] - Indonesian´s Agricultural Extension Center of Agriculture Ministry [Pusluhtan BPPSDMP] working hard to realize agricultural extension funds across the country [Dekon] until the end of the second semester of 2019, December 4, Dekon´s budget utilization has only reached 82%, meaning that with minimum activity it should have reached 90%.