#Serasi Sungai Tabuk, Geliat Petani Optimalkan Lahan Rawa Kalsel


#Serasi Sungai Tabuk, Geliat Petani Optimalkan Lahan Rawa Kalsel

 

SRI MULYANI
Penyuluh Pusat
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

 

KEMENTERIAN PERTANIAN RI berupaya mengejar rasio swasembada pangan yang ditetapkan Organisasi Pertanian dan Pangan PBB, Food and Agriculture Organization (FAO) bahwa ´suatu negara dikatakan mencapai swasembada pangan pokok apabila produksi dalam negeri mencapai 90% dari kebutuhan nasional.´

Sukses menggelar program ´upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai´ disingkat Upsus Pajale, yang fokus pada capaian produksi pangan strategis. Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada 22 November 2018 kemudian meluncurkan program ´selamatkan rawa sejahterakan petani disingkat´ #Serasi. Fokus pada kesejahteraan petani, dengan mengembangkan potensi lahan rawa menjadi sentra produksi pangan berbasis korporasi yang dikembangkan para petani.

Tahap awal pengembangan #Serasi, Pemerintah RI memusatkan perhatian pada dua provinsi: Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan seluas 17.000 ha dan 55.000 ha.

Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang bertanggung jawab pada pengembangan korporasi di Kalimantan Selatan mengerahkan tim khusus dari Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) sebagai pengendali lapangan didukung personel dari Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian - SMKPP Banjar Baru, Balai Besar Pelatihan Pertanian - BBPP Binuang, Dinas Pertanian Pemprov Kalsel dan Pemkab Banjar untuk melakukan pendampingan pada lokasi pilot project #Serasi di Kecamatan Sungai Tabuk.

Pendampingan kegiatan #Serasi meliputi pertemuan dengan kelompok tani (Poktan), gabungan kelompok tani (Gapoktan), unit pelayanan jasa Alsintan (UPJA), penyuluh pertanian, perangkat desa di Desa Tajau Landung dan Keliling Benteng Ilir yang bertujuan melakukan identifikasi dan verifikasi kelembagaan petani, kelompok wanita tani (KWT), kelembagaan ekonomi petani (KEP), dan identifikasi peserta pelatihan Alsintan di lokasi #Serasi.

Guna memantau dan mempermudah koordinasi Tim #Serasi BPPSDMP telah mendirikan Posko #Serasi di Desa Tajau Landung sebagai simpul koordinasi. Tidak hanya sebagai tempat pertemuan kelompok tani, penyuluh pertanian dan tim #Serasi baik pusat dan daerah, namun juga menjadi pusat pengolahan, analisis dan diskusi mendukung suksesnya #Serasi.

Tim bergerak di lapangan bersama perangkat desa dan penyuluh melakukan inventarisasi kelembagaan petani melalui pemuktahiran data. Data yang digali meliputi kelompok tani dan gapoktan, kelembagaan dan ketenagaan penyuluhan pertanian; dan petani milenial.

Selain itu, tim juga melakukan penggalian proses bisnis yang telah dibangun kelompok. Tim juga menggerakkan petani untuk terjun dan terlibat langsung dalam kegiatan di lokasi pilot project melalui penyusunan jadwal piket kelompoktani.

Kecamatan Sungai Tabuk fokus 200 ha lahan rawa sebagai pilot project Serasi di dua desa yaitu Tanjau Landung dan Keliling Benteng Ilir.

Desa Tajau Landung sebagai salah satu pilot projet #Serasi mempunyai potensi lahan seluas 940 ha, sedangkan yang akan dijadikan pilot project awal seluas 140 ha.

Jumlah kelompok tani di desa ini mencapai 14 kelompok dengan jumlah 313 orang, sedangkan yang terlibat  kegiatan #Serasi sebanyak satu kelompok, hasil gabungan empat kelompok tani, jumlahnya 25 orang.

Desa Keliling Benteng Ilir yang bersebelahan dengan Tajau Landung mempunyai potensi lahan 1.600 ha. Pada awal kegiatan Serasi fokus pada 60 ha lahan rawa dengan melibatkan satu kelompok tani dari total 16 kelompok dan jumlah petani 48 dari total 570 orang.

Harapan dibangunnya korporasi di lokasi #Serasi ini mampu mendongkrak produksi padi melalui peningkatan indeks pertanaman atau IP, sehingga pada gilirannya akan membawa dampak  meningkatkan kesejahteraan petani rawa. (Advertorial)

 

Editor: S Pradini

 

Keterangan Foto: Tim #Serasi Puslatan dipimpin Kepala Bidang Standardisasi Sertifikasi Profesi Puslatan, Zuroqi Mubarok di lokasi pilot project Sungai Tabuk (Foto2: Humas Pusluhtan/Sri Mulyani)

 

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis