Produksi Pangan Lampaui 90% Kebutuhan Domestik


Produksi Pangan Lampaui 90% Kebutuhan Domestik

 

KUNTORO BOGA ANDRI
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik
Kementerian Pertanian RI

 

TRANSFORMASI tradisional menjadi modern adalah keniscayaan bagi republik ini, sesuai visi pemerintah mewujudkan kedaulatan pangan sehingga target meningkatkan produksi pertanian menjadi feasible untuk diwujudkan.

Modernisasi dimaksud adalah mekanisasi pertanian, pemanfaatan benih unggul, meningkatkan indeks pertanaman, perluasan lahan pertanian, dan pengembangan model bisnis korporasi.

Program upaya khusus padi, jagung, dan kedelai - Upsus Pajale terbukti mumpuni meningkatkan luas tanam padi secara signifikan. Hasilnya, surplus padi dan jagung berhasil dicapai seperti diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), surplus beras 2,85 juta ton.

Pemerintah RI pernah mencapai swasembada beras pada 1984, padahal pada saat itu Indonesia masih mengimpor beras sebanyak 414 ribu ton.

Organisasi Pangan PBB, FAO pada 1999 menyatakan bahwa ´suatu negara dikatakan mencapai swasembada pangan pokok apabila produksi dalam negeri mencapai 90% dari kebutuhan nasional.´

Merujuk pada ´dogma´ dari Food and Agriculture Organization (FAO) yang bermarkas di Roma, maka Indonesia dalam empat tahun terakhir sudah mencapai swasembada beras.

Bukti dari surplus produksi pangan pokok, terlihat dari catatan BPS tentang pengaruh inflasi yang jauh lebih terkendali sepanjang 2018; 5,2% per tahun.

Angka ini jauh lebih rendah ketimbang rata-rata laju kenaikan pada periode 2009 hingga 2013; 8,5% per tahun.

Gula layak disoroti, khususnya produksi dan produktivitasnya yang terus diupayakan pemerintah antara lain dengan melakukan ´peremajaan kebun, varietas baru sekitar 140 ton per hektar, revitalisasi pabrik gula, dan membuka kebun tebu di luar Jawa.

Hasilnya? Produksi tebu 2018 mencapai 2,12 juta ton dari target 2,4 juta ton.

Kementerian Pertanian RI tetap fokus membangun industri gula untuk memenuhi kebutuhan domestik, dengan mengembangkan kebun tebu seluas 200 ribu hektar, mendekati iddle capacity dari pabrik gula existing. 

Pemerintah juga mendorong pengembangan lahan tebu hingga 500 ribu hektar untuk memasok kebutuhan bahan baku 14 pabrik gula baru. Harapan lain adalah membuka lapangan kerja bagi 3,87 juta jiwa.

Harga gula Desember 2018 sekitar Rp11.850 per kg. Harga ini masih di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp12.500 per kg.

Stok gula dipastikan aman lantaran hasil pemantauan di lapangan. Minggu pertama Januari 2019, stok gula di pedagang juga cukup banyak dan harga di pedagang juga di bawah HET.

 

 

Keterangan Foto: Mentan Amran Sulaiman dialog dengan petani (Foto: Humas Kementan)

 

Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis