DUDI Butuh SDM Pangan, `Vice Versa`
IDHA WIDI ARSANTI
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian
BPPSDMP - Kementerian Pertanian RI
GLOBALISASI dan Revolusi Industri 4.0 akan memicu persaingan ketat SDM bidang pangan atas kompetensi pengelolaan budidaya, pengolahan hasil, dan penyajian produk berdaya saing.
Politeknik Pembangunan Pertanian disingkat Polbangtan pada dasarnya diselenggarakan untuk menghasilkan mahasiswa berkompetensi dan siap kerja, untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional dan pertanian serta dapat meningkatkan daya saing SDM Indonesia khususnya di bidang pangan.
Kondisi pendidikan vokasi pertanian di Indonesia dengan keterbatasan pemerintah dalam pengadaan sarana dan prasarana, pembiayaan pendidikan, dan peningkatan kompetensi bagi lulusannya memerlukan kepedulian dan dukungan dunia usaha dan dunia industri disingkat DUDI.
Era global dan Industrialisasi 4.0 akan memicu persaingan ketat SDM atas kompetensinya, maka kepedulian DUDI terhadap perkembangan politeknik sektor pertanian kian penting dan strategis, terutama DUDI yang bidang usaha dan industri membutuhkan keterkaitan langsung dengan Polbangtan.
Dunia usaha dan industri berperan penting mendukung pelaksanaan praktik kerja mahasiswa maupun program magang alumni dosen Polbangtan mencapai kompetensi yang berefek positif terhadap DUDI khususnya rekrutmen tenaga kerja baru, di mana DUDI memilih pegawai baru dari lulusan politeknik sesuai kompetensi yang dibutuhkan.
Mengapa DUDI harus peduli? Dari sisi persaingan dunia usaha dan industri, maka kebutuhan peningkatan teknologi dan mutu produksi sangat terkait dengan SDM dan merupakan masalah yang perlu untuk segera diselesaikan dengan cara menjalin interaksi dengan politeknik. Kepedulian DUDI menjawab salah satu kebutuhan industri terkait SDM terdidik, andal, dan mampu menjawab segala tantangan.
Kebutuhan tersebut membutuhkan berbagai kesiapan dan kemampuan untuk menghadapinya, cara paling efektif adalah menjalin kerjasama dengan politeknik. Bentuk kerjasama antara DUDI dengan politeknik secara timbal balik dapat dijabarkan kelompok mitra antara Politeknik - DUDI dalam lingkup memoranda kesepahaman atau MoU yang di dalamnya membahas tentang pengembangan kurikulum, pengembangan kompetensi mahasiswa, rekrutmen tenaga kerja.
Kepedulian DUDI terhadap politeknik diwujudkan dalam kegiatan rutin melalui interaksi politeknik dan DUDI, tidak hanya dalam pelaksanaan PKL tetapi kegiatan penunjang lainnya antara lain pembuatan program, penyusunan kurikulum bersama, perencanaan waktu dan jenis kegiatan, pembelajaran mahasiswa, melakukan bimbingan selama praktik dasar maupun praktik industri, melaksanakan penilaian dan uji kompetensi, uji profesi dan sertifikasi.
Dengan penjelasan di atas berarti kepedulian DUDI terhadap politeknik menjadikan mahasiswa memiliki kompetensi bertindak yang menjadi dasar meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan DUDI dan sudah pasti daya saing SDM Indonesia akan meningkat.
Hingga saat ini, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) telah menggandeng memoranda kesepahaman dan perjanjian kerjasama dengan Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture atau PISAgro untuk pengembangan Polbangtan yang tersebar di enam provinsi: Medan di Sumatera Utara, Bogor (Jawa Barat) Yogyakarta - Magelang (DIY dan Jawa Tengah), Gowa (Sulawesi Selatan) dan Manokwari (Papua).
Kementerian Pertanian RI mengharapkan alumni dan lulusan Polbangtan siap untuk berwirausaha dan bekerja di DUDI sesuai dengan kompetensi kerja yang dimilikinya.
Keterangan Foto: Mentan Amran Sulaiman didampingi Dirut Bulog, Budi Waseso menyaksikan penandatanganan MoU oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Momon Rusmono dengan dunia usaha dan dunia industri (Foto: Humas BPPSDMP/Eko Saputra)
Disclaimer : B2B adalah bilingual News, dan opini tanpa terjemahan inggris karena bukan tergolong berita melainkan pendapat mewakili individu dan/atau institusi. Setiap opini menjadi tanggung jawab Penulis