Kelompok Abu Sayyaf Bebaskan Tiga Sandera Indonesia di Filipina Selatan

Militants Free 3 Indonesian Hostages in Southern Philippines

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Kelompok Abu Sayyaf Bebaskan Tiga Sandera Indonesia di Filipina Selatan
Foto: Associated Press

MILITAN MUSLIM Filipina telah membebaskan tiga warga Indonesia yang mereka culik di laut pada awal tahun lalu di lepas pantai Malaysia, kemudian menculik mereka ke tempat persembunyiannya di hutan di Filipina selatan, kata para pejabat, Minggu.

Ketiga warga Indonesia dibebaskan pada Jumat atas bantuan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), kelompok pemberontak yang menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Filipina, di kota Indanan di provinsi Sulu, kata polisi.

Para sandera yang dibebaskan, Hamdam Salim, Subandi Sattuh dan Sudarlan Samansung, akan diterima oleh duta besar Indonesia di kota Zamboanga selatan hari Minggu, kata militer.

Ketika sedang berada di speedboat, ketiganya ditodong senjata api oleh sejumlah orang yang diduga dari kelompok gerilyawan Abu Sayyaf dari negara bagian Sabah Malaysia di Kalimantan pada Januari tahun lalu. Para sandera dibawa naik perahu motor ke tempat persembunyian di hutan dari orang-orang bersenjata di Sulu, sebuah provinsi yang miskin dan berpenduduk mayoritas Muslim di Filipina selatan tempat Abu Sayyaf hadir sejak akhir 1980-an, kata para pejabat keamanan.

Seorang komandan Abu Sayyaf, Marjan Sahidjuan, yang menggunakan kode nom de guerre Apo Mike, memimpin para penculik yang membebaskan para tawanan itu dengan imbalan tebusan, kata seorang pejabat keamanan, setelah mendengar keterangan dari sumber yang tidak ingin diketahui identitasnya karena mengaku tidak berwenang berbicara dengan media.

Juru bicara militer setempat Letnan Kolonel Gerry Besana mengatakan militer tidak mengetahui adanya syarat membayar uang tebusan dan menambahkan bahwa serangan tanpa henti menekan para penculik untuk melepaskan sandera mereka.

Upaya oleh Filipina, Malaysia dan Indonesia untuk meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan laut memaksa kelompok gerilyawan mengurangi aksi pembajakan dan penculikan dalam beberapa bulan terakhir terutama oleh Abu Sayyaf, yang masuk daftar hitam oleh Amerika Serikat dan Filipina sebagai organisasi teroris.

Polisi Filipina, mengatakan bahwa dua nakhoda Indonesia dari sebuah kapal nelayan Malaysia diculik pada Selasa dari Pulau Semporna di Sabah, Malaysia, dan juga diculik oleh orang-orang yang dicurigai militan yang dipersenjatai dengan senapan M-16 ke arah Filipina selatan.

Militer Filipina mengatakan pihaknya berusaha mengkonfirmasi penculikan yang dilaporkan seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.

MUSLIM MILITANTS have freed three Indonesian men they kidnapped at sea early last year off Malaysia then brought them to their jungle hideouts in the southern Philippines, officials said Sunday.

The Indonesians were freed Friday with the help of the Moro National Liberation Front, a rebel group that signed a peace deal with the Philippine government, in Indanan town in Sulu province, police said.

The released hostages, Hamdam Salim, Subandi Sattuh and Sudarlan Samansung, were to be handed to the Indonesian ambassador in southern Zamboanga city later Sunday, the military said.

While cruising on board a speedboat, the three were taken at gunpoint by suspected Abu Sayyaf militants off Malaysia´s Sabah state on Borneo island in January last year. The hostages were brought aboard motorboats to the gunmen´s jungle hideout in Sulu, a poor, predominantly Muslim province in the southern Philippines where the Abu Sayyaf has had a presence since the late 1980s, security officials said.

An Abu Sayyaf commander, Marjan Sahidjuan, who uses nom de guerre Apo Mike, led the abductors who freed the captives in exchange for a ransom, a security official said, speaking on condition of anonymity because he wasn´t authorized to talk to media.

Regional military spokesman Lt. Col. Gerry Besana said the military is unaware of any ransom payment and added that relentless offensives pressured the kidnappers to let go of their hostages.

Efforts by the Philippines, Malaysia and Indonesia to beef up security along their massive sea border have considerably eased piracy and kidnappings in the past months primarily by the Abu Sayyaf, which is blacklisted by the United States and the Philippines as a terrorist organization.

The Philippine police, however, said that the two Indonesian skippers of a Malaysian fishing boat were abducted on Tuesday off Semporna Islands in Sabah, Malaysia, and also taken by suspected militants armed with M-16 rifles toward the southern Philippines.

The Philippine military said it was trying to confirm the reported kidnapping.