13 Tewas dan Ratusan Terluka Akibat Gempa 6,4 SR Landa Lombok

Strong Quake Kills 13, Injures Hundreds, on Indonesia Holiday Island

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


13 Tewas dan Ratusan Terluka Akibat Gempa 6,4 SR Landa Lombok
Foto: AFP/MailOnline

SEBUAH gempa kuat melanda Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menewaskan sedikitnya 13 orang, melukai ratusan korban dan merusak ribuan rumah pada Minggu, kata pihak berwenang.

Gempa 6,4 skala Richter (SR) mengguncang Lombok pada Minggu pagi waktu setempat, memaksa warga berlarian ke luar rumah dengan panik dan memicu tanah longsor di rute pendakian di Gunung Rinjani.

Sejumlah gempa susulan memicu ketakutan di antara para korban. Tercatat lebih dari 120 getaran gempa, dan guncangan terbesar mencapai 5,7 SR, kata Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG).

Pejabat lokal telah mengumumkan keadaan darurat tiga hari, menurut beberapa laporan televisi.

"Tiga belas orang tewas, ratusan orang terluka dan ribuan rumah rusak akibat gempa di Lombok Timur. Kami masih mengumpulkan data," kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Sutopo Purwo Nugroho dalam pernyataan resminya.

Seorang warga Malaysia tewas dan enam lainnya terluka, kata kementerian luar negeri Malaysia.

"Semuanya berada di kaki Gunung Rinjani ketika insiden itu terjadi," katanya.

Gempa susulan itu memicu teriakan-teriakan ketakutan di antara sejumlah orang yang kehilangan tempat tinggal di Sembalun, seperti dilaporkan AFP.

Sekitar 200 orang dari 35 keluarga yang rumahnya rusak atau hancur memasang tenda di sana. Atap klinik kesehatan runtuh dan dindingnya retak.

"Warga trauma dan tidak berani untuk pulang ke rumah karena khawatir gempa susulan dapat menghancurkan rumah mereka sepenuhnya," kata wartawan itu.

"Setiap kali ada gempa susulan, mereka berteriak ketakutan dan getaran gempa masih bisa dirasakan terus-menerus."

Para pengungsi mengatakan kepada AFP bahwa mereka sangat membutuhkan selimut dan makanan instan karena tidak ada waktu untuk membawa apa pun ketika mereka meninggalkan rumah mereka.

Jalur trekking yang populer di Gunung Rinjani ditutup karena tanah longsor, menurut BNPB.

Salah satu pengelola trek lokal menggambarkan bagaimana batu menghujani dua pendaki Spanyol dan pemandu mereka saat mereka terperangkap di atas gunung.

"Pemandu trekking saya yang mendampingi dua turis dari Spanyol menderita luka ringan saat terjadi gempa. Mereka mendaki dari Danau Segara Anak ke Plawangan dan batu-batu berjatuhan pada saat berlangsung gempa," kata Karyadi, pemilik sebuah penginapan dekat Rinjani di mana pasangan itu tinggal.

Kedua orang Spanyol itu juga mengalami luka ringan.

"Para tamu kami terkejut karena insiden itu," kata Karyadi, yang seperti banyak orang Indonesia berjalan dengan satu nama yang dilansir MailOnline.

A POWERFUL earthquake on the Indonesian tourist island of Lombok killed at least 13 people, injured hundreds and damaged thousands of homes on Sunday, officials said.

The shallow 6.4-magnitude quake jolted the island in the early morning, sending people running outside in panic and triggering landslides on popular mountain hiking routes.

Scores of aftershocks sparked fear among survivors. More than 120 were recorded, the biggest with a magnitude of 5.7, Indonesia's meteorology agency said.

Local officials have declared a three day state emergency, according to multiple television reports.

"Thirteen people have died, hundreds of people were injured and thousands of homes were damaged in the earthquake in East Lombok. We are still collecting data," Indonesian disaster mitigation agency spokesman Sutopo Purwo Nugroho said in a statement.

One Malaysian was killed and six injured, the Malaysian foreign ministry said.

"All of them were at the foot of Mount Rinjani when the incident happened," it said.

The constant aftershocks sparked terrified shouts among scores of people made homeless in the eastern village of Sembalun, an AFP reporter said.

Some 200 people from 35 families whose house were damaged or destroyed had pitched tents there. The roof of a health clinic had collapsed and its walls had cracked.

"People are traumatised and too scared to return home for fear the aftershocks could destroy their homes completely," the reporter said.

"Everytime there is an aftershock they cry out in fear and tremors can still be felt constantly."

Evacuees told AFP they badly needed blankets and instant food because there was no time to bring anything when they fled their homes.

Popular trekking trails on Mount Rinjani were closed because of landslides, according to the disaster agency.

One local trek organiser described how rocks rained down on two Spanish hikers and their guide as they were caught on a mountain trail.

"My trekking guide who was accompanying two tourists from Spain suffered from minor injuries during the jolt. They were hiking from Segara Anak Lake to Plawangan and rocks were falling on them during the quake," said Karyadi, the owner of a guesthouse near Rinjani where the pair were staying.

The two Spaniards were also slightly hurt.

"Our guests were in shock because of the incident," said Karyadi, who like many Indonesians goes by one name.