10 Politeknik Pertanian Disiapkan BPPSDMP Kementan, Songsong Masa Depan Pangan Nasional

Indonesian Govt Developing Agricultural Vocational Schools for the Future of National Food

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


10 Politeknik Pertanian Disiapkan BPPSDMP Kementan, Songsong Masa Depan Pangan Nasional
Rakor Program Pendidikan Pertanian di Yogyakarta ditutup Kepala BPPSDMP Momon Rusmono didampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Gunawan Yulianto (inset) Foto2: Humas BPPSDMP Kementan

Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI tahun ini tengah menyiapkan pengembangan 10 sekolah politeknik pembangunan pertanian disingkat Politani di seluruh Indonesia, dengan bertumpu pada ilmu-ilmu pertanian terapan yang mengadopsi konsep 'teaching factory' dengan orientasi pada produksi dan bisnis, maka politeknik akan menghasilkan tenaga vokasi terampil dan bukan sekadar penyuluh pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Momon Rusmono menegaskan pihaknya tengah menyiapkan pengembangan politeknik pertanian dan diharapkan pada tahun ajaran baru 2018/2019 sudah dapat menerima mahasiswa baru Politani dari seluruh Indonesia.

"Tahun ini masih dalam proses persiapan, kami harapkan pada tahun ajaran 2018/2019 sudah dapat menerima mahasiswa baru Politani," kata Momon Rusmono usai menutup rapat koordinasi (Rakor) program pendidikan pertanian di Yogyakarta pada Jumat pekan lalu (21/7).

Ke-10 sekolah dimaksud Momon Rusmono adalah
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan - STPP Medan (Sumut); Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian dan Peternakan (STPP) di Bogor (Jabar), Magelang (Jateng), Malang (Jatim), Gowa (Sulsel), Manokwari (Papua); Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian - STPP Yogyakarta;  Sekolah Menengah Kejuruan - Pertanian Pembangunan - SMK-PP Negeri Banjarbaru (Kalsel), Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan - SMKPPN Sembawa (Sumsel), dan SMK Pertanian Pembangunan Negeri - SMKPPN Kupang (NTT).

"Dari beberapa sekolah tersebut sedang dipersiapkan untuk menjadi politeknik sesuai ketentuan UU pendidikan, karena sekolah vokasional atau kejuruan diarahkan menjadi politeknik," kata Momon yang didampingi Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Gunawan Yulianto.

Dia mengharapkan lulusan Politani dapat menghasilkan beragam inovasi di bidang pertanian yang dapat diterapkan di lapangan, sehingga mampu memberikan terobosan untuk mendukung kedaulatan pangan, dengan melakukan penyesuaian seperti penyiapan program studi baru, prasarana dan sarana hingga penambahan tenaga pengajar.

"Tentunya, dosen kami tambah dan prasarana maupun sarana akan disiapkan untuk mendukung teaching factory," kata Momon.

Jakarta (B2B) - Indonesian agriculture ministry prepares the development of 10 agricultural polytechnics across the country based on applied agricultural sciences with a 'teaching factory' approach with production and business orientation, so that polytechnics can produce skilled vocational workers and not just agricultural extension workers, according to senior official.

Director-General of Agency for Agricultural Extension and Human Resources Development (BPPSDMP) Momon Rusmono confirmed that his side is preparing the development of agricultural polytechnic, and ready accept new students in academic year of 2018/2019.

"This year is still being prepared, we hope to receive new students in the academic year of 2018/2019," Mr Rusmono said in Yogyakarta (July 21) after closed the coordination meeting of  agricultural education program.

The 10 schools are the College for Agriculture and Plantation - STPP Medan (North Sumatera); College of Agricultural Extension and Livestock - STPP in Bogor (West Java), Magelang (Central Java), Malang (East Java), Gowa (South Sulawesi), Manokwari (Papua); College of Agricultural Extension - STPP Yogyakarta; Vocational High School - Agricultural Development - SMK-PP Banjarbaru (South Borneo), Sembawa (South Sumatera) and Kupang (East Nusa Tenggara).

"Some high schools is being prepared into polytechnic education according to the law, because it must be polytechnic vocational schools," he said who was  accompanied by Director of Center for Agricultural Education, Gunawan Yulianto.

He expects the graduates to apply their knowledge to the farmers, so that it can support the increase of food production.

"Obviously, we will add lecturers, infrastructure and facilities to support teaching factory," Mr Rusmono said.