Sinergi Kemenlu dan Kementan, BBPP Ketindan Latih 13 Warga Afrika dari 12 Negara

Indonesian`s Agriculture Training Center Conducts Training for Africa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Sinergi Kemenlu dan Kementan, BBPP Ketindan Latih 13 Warga Afrika dari 12 Negara
SDGs 2030: Peserta pelatihan dari Afrika, Kepala Puslatan Widi Hardjono menyalami peserta (kanan atas) dan Kepala BBPP Ketindan Kresno Suharto menerima cenderamata dari peserta (kiri atas) Foto2: Humas BBPP Ketindan

Malang, Jatim (B2B) - Sebanyak 13 orang dari 12 negara di Afrika mengikuti pelatihan pengolahan tanaman pangan dan hasil ternak di Balai Besar Pelatihan Pertanian - BBPP Ketindan, Malang, Jawa Timur selama delapan hari, yang diharapkan dapat mereka adopsi dan diaplikasikan kepada masyarakat di Afrika untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian keluarga. Pelatihan merupakan bagian dari 17 Goal Dokumen PBB tentang 'tujuan pembangunan berkelanjutan' atau SDGs 2030.

Kegiatan pelatihan merupakan sinergi Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Pertanian RI yang dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), sementara kegiatan pelatihan dilaksanakan oleh BBPP Ketindan untuk pengolahan tanaman pangan, sementara pelatihan hasil ternak oleh BBPP Batu.

"BBPP Ketindan dipercaya oleh BPPSDMP Kementan untuk melatih para peserta pelatihan dari 12 negara Afrika, karena dinilai berpengalaman menghasilkan alumni yang andal dan berdaya saing," kata Kepala Puslatan Widi Hardjono saat membuka pelatihan di BBPP Ketindan, Senin (3/9).

Menurutnya, produk pangan olahan untuk pelatihan di BBPP Ketindan menyesuaikan  pada mayoritas tanaman pangan di Afrika seperti ubi jalar, ubi kayu, pisang dan jagung, komoditas tersebut akan diolah menjadi berbagai macam olahan pangan dari kreatifitas peserta pelatihan.

"Peserta pelatihan juga akan diajak untuk kunjungan lapang ke beberapa tempat yang berpengalaman menghasilkan banyak produk kualitas ekspor, dan menghadirkan narasumber yang sukses berwirausaha maupun kompeten di bidang pengolahan hasil maupun keamanan pangan," kata Widi Hardjono.

Pangan Olahan
Kepala BBPP Ketindan, Kresno Suharto menyatakan bangga atas kepercayaan dari Pemerintah RI untuk melatih 13 warga Afrika dari 12 negara, sehingga kepercayaan tersebut menjadi tantangan bagi pusat pelatihan pertanian yang dipimpinnya untuk melatih dan menghasilkan alumni yang kreatif dan mumpuni.

"Pelatihan ini diharapkan memberi nilai tambah kepada warga Afrika dengan pelatihan pengolahan hasil pangan secara sederhana, yang bisa diadopsi oleh mereka untuk mendukung pengentasan kemiskinan di negara asal masing-masing," kata Kresno Suharto.

Pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan bahwa Direktorat Kerjasama Teknik dan Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik bekerjasama dengan Kementerian PertanianRI dan Non- Aligned Movement Center for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC) menggelar kegiatan International Training on Processing Technology of Agricultural and Animal Husbandry Product for African Countries: Sharing Best Practices to Achieve SDGs.

Ke-13 peserta pelatihan berasal dari  Afrika Selatan, Burundi, Burkina Faso, Ghana, Guinea Bissau, Kenya, Mozambik, Namibia, Nigeria, Tanzania, Sierra Leone dan Zimbabwe.

Malang of East Java (B2B) - 13 people from 12 countries in Africa participated in training on food crop processing and livestock yield in Ketindan´s Agriculture Training Center or the BBPP Ketindan for eight days, which is expected to be adopted and applied to people in Africa to improve living standards and the economy.

Training activities are supported by Indonesian government through the synergy of foreign ministry and agriculture ministry conducted by the Center for Agricultural Training or the Puslatan at the Directorate General of Agricultural Extensionist and Development of Human Resources or the BPPSDMP while the training activities were carried out by the BBPP Ketindan for processing food crops, while training of livestock products by the BBPP Batu.

"The BBPP Ketindan was trusted by the ministry to train participants from 12 African countries," said Director of the Puslatan, Widi Hardjono while opened the training here on Monday (September 3).

According to him, processed food products for training at BBPP Ketindan adjust to the majority of food crops in Africa such as sweet potatoes, cassava, bananas and corn, and these commodities will be processed into various kinds of food processing from the creativity of the trainees.

"The trainees will also be invited to field trip to some of the leading processed food producers in East Java,
and share experiences with agribusiness entrepreneurs as resource persons," Mr Hardjono said.

Processed Food
Director of the BBPP Ketindan, Kresno Suharto expressed pride in the trust of the Indonesian government to train 13 Africans from 12 countries, so that trust is a challenge for the agricultural training center he leads to train them.

"The training is expected to provide added value to Africans by training in processing food products in a simple manner, they can adopt to support poverty alleviation in their home countries," Mr Suharto said.

The Indonesian foreign ministry's written statement states that the Directorate of Technical Cooperation and the Directorate General of Information and Public Diplomacy and the agriculture ministry with Non- Aligned Movement Center for South-South Technical Cooperation (NAM CSSTC) held an International Training on Processing Technology of Agricultural and Animal Husbandry Product for African Countries: Sharing Best Practices to Achieve SDGs.

The 13 trainees came from South Africa, Burundi, Burkina Faso, Ghana, Guinea Bissau, Kenya, Mozambique, Namibia, Nigeria, Tanzania, Sierra Leone and Zimbabwe.