Berita Foto Mentan Pantau `Standing Crop` di Jalur Pantura

Indonesian Minister Monitors `Standing Crop` on the North Coast of Java



MENTERI Pertanian RI Andi Amran Sulaiman memilih melakukan perjalanan dengan kereta api bersama wartawan menuju Subang, Jawa Barat pada Senin (19/10) untuk membuka Gelar Teknologi Pertanian 2015 di Kecamatan Tambakdahan pada Selasa (20/10).

Setibanya di Stasiun Cikampek, Karawang pada pukul 14:15, Mentan bersama rombongan wartawan yang dipimpin Kepala Bagian Humas Kementan, Marihot H Panggabean melanjutkan perjalanan dengan mobil menuju Subang melalui jalur Pantai Utara Jawa (Pantura).

Mentan yang menumpang Toyota Alphard hitam mendadak berhenti di tepi jalan di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari , Kecamatan Subang. Rupanya, ia ingin melihat langsung hamparan hijau padi yang siap panen di tengah ancaman kekeringan akibat dampak fenomena El Nino.

"Saya mau tunjukkan pada teman-teman wartawan, meskipun kemarau panjang akibat El Nino masih tersedia standing crop yang siap panen dalam waktu dekat," kata Mentan didampingi H Surya Gandamanah, pemilik sawah seluas 6,4 hektar di Desa Mandalawangi. (Foto2: B2B/Mac)

INDONESIAN Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman choose to travel by train with reporters to Subang district of West Java province on Monday (10/19) to attend an 2015 Agricultural Technology Exhibition in Tambakdahan sub-district on Tuesday (10/20).

Upon arrival at the Cikampek railway station at 02:15 pm, Minister Sulaiman with journalists led by the Head of Public Relations of Agriculture Ministry, Marihot H Panggabean by car to Subang through the north coast of Java.

Minister Sulaiman who was in the Toyota Alphard suddenly stopped on the roadside in Mandalawangi village of Sukasari sub-district, Subang district. Apparently he wants to review the Subang rice fields is ready for harvest despite threatened by drought due to El Nino.

"I want to prove despite long drought caused by El Nino still standing crop ready for harvest," he said who was accompanied by H Surya Gandamanah, land owners with an area of 6.4 hectares in Mandalawangi village. (Pictures of B2B/Mac)