Sukses Bertani Kemangi, Petani Muda Cianjur binaan Kementan Raup Omset Tinggi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Cianjur, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan] melalui Polbangtan Bogor selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) di Provinsi Jawa Barat memberikan modal berupa Hibah Kompetitif pada Penerima Manfaat bagi petani muda di wilayah binaan, guna meningkatkan minat generasi milenial berwirausaha di bidang pertanian.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa Program YESS menjadi barometer menciptakan petani milenial, yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia (SDM) di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.
"Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang bisa memberdayakan sumber daya alam dengan kekuatan sumber daya manusia di dunia bisnis," katanya.
Dede Yusuf Mulyadi, salah satu Penerima Manfaat dari Hibah Kompetitif di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memulai usahanya sejak 2015. Pria yang memilih menjadi petani kemangi ini mengaku mengenal Program YESS dari para penyuluh pertanian dan Korluh petani Karangtengah.
Motivasi dari para penyuluh tersebut, membuatnya termotivasi mendaftar menjadi Penerima Manfaat dari Program YESS, untuk menambah permodalan dan produksi kemangi yang saat ini dia jalani.
Dede memilih kemangi sebagai komoditas usahanya, karena di daerah tempat dia tinggal, banyak petani kemangi yang sukses. Tidak hanya itu, peluang pasar untuk komoditas kemangi juga sangat menjanjikan, sehingga, Dede tidak takut merugi bahkan ketika panennya tidak terjual habis.
Dede mengaku, luas lahan yang dia miliki sebelumnya 5.000 meter2. Setelah mendapatkan Hibah Kompetitif dari Program YESS, Dede menambah luas lahannya menjadi satu hektar.
Semenjak bergabung Program YESS, Dede mengaku omsetnya meningkat, dari sekitar Rp18 juta per bulan, kini dia bisa meraup omzet hingga Rp34 juta per bulan.
Peningkatan omset tersebut, karena Dede memanfaatkan hibah dari Program YESS dengan tepat. Dia menambah luas lahan sehingga bisa memproduksi lebih banyak.
"Dulu, sebelum dapat hibah, panen saya 2.100 kg per bulan. Setelah mendapat hibah, bisa panen hingga 3.300 kg per bulan,” kata petani muda warga Desa Maleber Kecamatan Karangtengah, Cianjur.
Menurut Dede, tidak banyak kesulitan untuk bertani kemangi. Tantangannya hanya dari segi pemeliharaan dan pemasaran. Pada awalnya Dede pernah mengalami kegagalan pada saat proses penanaman dan pemasaran. Setelah menjadi Penerima Manfaat dari Program YESS, dia mampu mengatasi permasalahan tersebut.
"Dari pelatihan-pelatihan yang saya dapatkan dari Program YESS, saya menjadi lebih banyak teredukasi tentang penanaman dan pemasaran,” ungkapnya.
Tentunya, melalui Program YESS Dede mengaku senang karena dapat menambah permodalan dan meningkatkan produksi kemangi seraya berharap usaha pertaniannya akan berkembang, sehingga bisa menarik tenaga kerja dari masyarakat sekitar untuk mengatasi pengangguran. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Cianjur of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.