Deposito Bank Mandiri, Suku Bunganya Turun ke 6%
Indonesia`s Largest Lender by Assets Reduced Its Deposit Interest Rate

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 03 September 2014
Foto: carapedia.com

Jakarta (B2B) - Bank Mandiri menurunkan suku bunga simpanan deposito sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% pada September 2014 dari 6,25% pada bulan sebelumnya.

Direktur Utama Bank Mandiri, Budi G Sadikin, mengatakan Bank Mandiri menurunkan suku bunga deposito karena telah mencapai kondisi likuiditas yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan kredit dan asset produktif lainnya, sesuai target yang telah dicanangkan dalam anggaran 2014.

"Kami akan memiliki beban bunga yang cukup besar jika mempertahankan suku bunga tetap tinggi. Selain itu, suku bunga tinggi juga akan membuat persaingan dana perbankan semakin ketat," ujar Budi, di Jakarta, Rabu.

Budi juga menilai, kondisi likuiditas di pasar uang rupiah saat ini semakin longgar bila dibandingkan dengan periode menjelang Lebaran 2014.

"Perebutan likuiditas antar bank pada periode menjelang lebaran sangat terasa sebab, masing-masing bank berupaya menyediakan likuiditas yang cukup bagi para nasabahnya," ujar Budi.

Sementara itu, lanjut Budi, suku bunga dana rupiah yang diperkirakan akan stabil pada masa mendatang menjadi pertimbangan Bank Mandiri untuk menyesuaikan tingkat suku bunga dana yang berlaku saat ini," kata Budi.

Hingga Juni 2014, pengumpulan dana pihak ketiga (rupiah dan valas) dari deposito Bank Mandiri berkontribusi sekitar 36,11 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun senilai Rp501,34 triliun.

Menurut Budi, penurunan suku bunga ini juga diharapkan dapat mendorong penurunan bunga kredit sehingga perbankan dapat menurunkan resiko kredit, memperkuat fungsi intermediasi guna mendukung pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.


Jakarta (B2B) -  Indonesia's largest lender by assets, Bank Mandiri, has reduced its deposit interest rate by 25 basis points to 6 percent in September 2014 from 6.25 percent a month earlier.

Bank Mandiri President Director Budi G. Sadikin stated here on Wednesday, that the decision was taken after the bank had attained a better liquidity level to support the growth of its credits and other productive assets according to the target set for this year.

"We will have a large interest burden if we maintain a high interest rate. In addition, the high interest rate will also increase competition and make it harder to raise banking funds," he pointed out.

He noted that the liquidity condition in the rupiah money market is better now as compared to what it was before the Id al-Fitr festivities this year.

"Competition among banks to raise liquidity funds in the lead-up to the Id al-Fitr festivities was very tight, with each bank trying to provide adequate liquidity funds for their customers," he affirmed.

As of June 30, 2014, deposits in the rupiah and foreign currencies contributed 36.11 percent of the total third-party funds deposited at the bank, which reached Rp501.34 trillion.

Hopefully, the reduction in the deposit interest rate will encourage a decline in the lending rate, thereby enabling the bank to lower its credit risks and strengthen its intermediary function to support national economic growth, he added.

TERKAIT - RELATED