Kementan dan DPR Tingkatkan Kapasitas Petani Milenial Kubu Raya
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 27 Mei 2022
SMKPPN BANJARBARU: Dua petani milenial Kalbar, Nikolaus Supin dan Firminus Dodi hadir sebagai narasumber untuk berbagi sukses tentang potensi bisnis sektor pertanian yang dapat diandalkan sebagai sumber penghidupan

Kubu Raya, Kalbar [B2B] - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani) menjadi gerakan pembaharuan pembangunan pertanian yang terus didengungkan Kementerian Pertanian RI.

Kostratani merupakan langkah untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, jaminan mutu, serta kontinyuitas produk pertanian. Semua itu demi mencapai tujuan pembangunan pertanian secara umum, yakni terpenuhinya kebutuhan pangan nasional dan menjaga ketersediaannya, meningkatkan kesejahteraan petani, serta meningkatkan ekspor produk pertanian.

Basis penyelenggaraan Kostratani berada di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di tingkat kecamatan. Kebijakan itu sebagaimana ditegaskan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang bertekad membangun pertanian dari kecamatan, utamanya mengoptimalkan peran BPP di kecamatan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menggarisbawahi tentang kualitas penyuluh pertanian di BPP menjadi titik tolak keberhasilan pembangunan pertanian. 

“Penyuluh pertanian harus melek teknologi dan terus mengasah kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan, juga harus mampu mengubah sikap petani,” katanya.

Dedi Nursyamsi mengibaratkan penyuluh adalah otak petani, sehingga apa yang dikerjakan oleh petani tak akan jauh dari informasi yang disampaikan penyuluh.

Guna mengoptimalkan peran KostraTani, Kementan kolaborasi dengan DPR-RI pada Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh yang digelar oleh BPPSDMP melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMK-PPN] Banjarbaru di Golden Tulip Hotel Pontianak, Kalimantan Barat pada Senin [23/5]. 

Anggota Komisi IV DPR RI, Maria Lestari berharap para petani dapat memanfaatkan ilmu yang didapat sehingga jika mendapatkan bantuan dari pemerintah, para petani dapat memanfaatkan dengan baik dan maksimal. 

Dia juga mendoakan semoga ke depan para petani yang tergolong masih berusia milenial dapat sukses sehingga turut memajukan pertanian, khususnya pertanian di Kubu Raya. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Duta Petani Andalan [DPA] Kementan, Nikolaus Supin dari Kabupaten Landak, Kalbar yang mengulas materi tentang Strategi Budidaya Sayur melalui Pemanfaatan Teknologi dengan Menekan Biaya Produksi, Hasil Melimpah.

Sementara Firminus Dodi, Korwil Duta Petani Milenial [DPM] Kementan juga dari Landak mengulas tentang Budidaya dan Pemasaran Tanaman Jagung dalam Memenuhi Pasar Lokal dan Ekspor. [timhumassmkppnbjb]


Kubu Raya of West Borneo [B2B] - of West Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.

TERKAIT - RELATED