Banjarnegara, Jateng [B2B] - Pendampingan Kementerian Pertanian RI melalui Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture [CSA] bagi komoditas hortikultura di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah berbuah manis bagi petani semangka di Kecamatan Rakit.
Hasil budidaya hortikultura CSA populasi 833 tanaman semangka varietas Dewangga F1 pada luasan 1.400 meter, jarak antar tanaman 60 cm dan jarak lesehan tanaman tiga meter menghasilkan panen sebanyak 3,3 ton semangka pada awal Juli lalu.
Pendampingan Kementan dilakukan melalui Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] bagi budidaya hortikultura CSA di Banjarnegara, untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui teknologi CSA.
Upaya petani bersama SIMURP sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan kapasitas SDM pertanian menjadi salah satu agenda utama Kementan, yang terus-menerus dilakukan.
"Dukungan SDM pertanian berkualitas dan mumpuni merupakan kunci utama pencapaian swasembada pangan bagi Indonesia," katanya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyoroti tentang pemupukan awal.
"Budidaya semangka sebaiknya menggunakan pupuk organik," katanya.
Dedi Nursyamsi mengingatkan penambahan unsur hara seperti pupuk organik dan pupuk kandang sebelum proses penanaman. Jika dirasa hara dalam tanah sudah cukup, bisa langsung melakukan proses penanaman.
Tanaman semangka cocok untuk wilayah, dengan curah hujan berkisar 40 sampai 50 mm setiap bulan. Cocok ditanam pada wilayah dengan suhu kisaran 25 derajat Celcius pada siang hari.
Untuk kelembaban udara tanaman semangka cocok untuk daerah yang kering dan cenderung miskin akan uap air. Pasalnya, habitat asli dari tanaman semangka adalah Afrika.
Tanaman semangka cocok untuk lahan yang tidak ada naungannya atau terkena sinar matahari secara langsung. Kurangnya cahaya matahari dapat mengganggu proses perkembangan tanaman semangka
Kegiatan panen semangka di Kecamatan Rakit, Banjarnegara dihadiri para pengurus dan anggota Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] setempat, sejumlah penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Rakit dan kelompok tani [Poktan].
Hasil panen disambut baik petani setempat, dengan harga curah semangka tanpa sortir sebesar Rp4.500 per kg, setelah panen sayuran pare di lahan yang sama sebanyak 16 kali, dengan hasil total penjualan mencapai Rp16 juta.
Sementara semangka, bisa dipanen umur 70 hingga 100 hari, indikatornya telah terjadi perubahan warna buah. [timsimurpkementan]
Banjarnegara of Central Java [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.