88 ASN Kementan Ikuti Seleksi TPA Program Pascasarjana S2 dan S3
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Grant Program

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Minggu, 13 Maret 2022
SELEKSI VIRTUAL: Bekerjasama dengan Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes (UUO PT) Koperasi - Bappenas, 88 ASN ikuti seleksi daring, sementara tiga lainnya harus jadwal ulang tes TPA lantaran koneksi internet kurang stabil.

Jakarta [B2B] - Tuntutan peningkatan kualitas dan kemampuan SDM pertanian tidak hanya bertumpu pada penyuluh, petani serta tenaga pendidik semata, namun juga seluruh aparatur sipil negara [ASN] lingkup Kementerian Pertanian RI [Kementan) baik di pusat maupun daerah.

Guna mendukung keberhasilan pembangunan pertanian, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SUmber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP]  berkomitmen untuk mengembangkan kompetensi SDM melalui program peningkatan ASN berupa beasiswa tugas belajar yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pembinaan ASN.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa peran SDM dalam pertanian sangat penting. “Peran SDM dalam pembangunan pertanian sangat vital. Oleh karena itu, kita terus menggenjot kemampuan, pengetahuan dan skill SDM pertanian.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menggarisbawahi yang memegang peran dalam kemajuan sektor pertanian adalah SDM. 

Menurutnya, yang paling menonjol dari negara maju adalah SDM-nya. “Apabila sektor pertanian ingin maju, maka harus dimulai dari kemajuan sumber daya manusia."

Bekerjasama dengan Unit Usaha Otonom Penyelenggaraan Tes (UUO PT) Koperasi - Bappenas, pada tes TPA kali ini, sebanyak 88 ASN hadir mengikuti seleksi secara daring, sementara tiga orang lainnya harus menjadwalkan ulang untuk pelaksanaan tes TPA dikarenakan koneksi yang kurang stabil. 

Dalam kesempatan tersebut Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti melalui Koordinator Program dan Kerjasama Pendidikan, dalam pembukaan Tes Potensi Akademik [TPA] untuk program Magister [S2] dan program Doktor [S3] yang dilakukan secara daring pada Sabtu [12/3] mengatakan  bahwa kesempatan program Pendidikan merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian, karena merupakan upaya Kementan untuk menciptakan SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern sesuai arahan Mentan Syahrul.

Seleksi calon peserta tugas belajar melalui TPA bertujuan untuk menentukan calon peserta tugas belajar program S2 dan S3 yang sesuai ketentuan/persyaratan yang berlaku, kualifikasi peserta, program studi dan lulusan SDM yang dibutuhkan oleh lembaga pengirim peserta tugas belajar.

“Seleksi ini perlu dilakukan mengingat tugas belajar merupakan apresiasi atas kinerja pegawai berupa kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya dengan biaya APBN, maka loyalitas, integritas, serta kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik sangat diperlukan untuk proses tugas belajar," kata Kapusdik Idha WA.

Tugas belajar program S2 dan S3 lingkup Kementan ini bekerja sama dengan 13 perguruan tinggi terbaik di Indonesia yakni Institut Pertanian Bogor [IPB], Universitas Gadjah Mada [UGM], Universitas Sebelas Maret [UNS], Universitas Diponegoro [Undip], Universitas Brawijaya [UB], Universitas Padjadjaran [Unpad], Universitas Sumatera Utara [USU], Universitas Andalas [Unand], Universitas Hasanudin [Unhas], Universitas Jenderal Soedirman [Unsoed], Universitas Indonesia [UI], Institut Teknologi Bandung [ITB] dan Universitas Airlangga [Unair]. [Yess]


Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.

TERKAIT - RELATED