Berau, Kaltim [B2B] - Sejumlah penyuluh dari 10 Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] dan Kelompok Jabatan Fungsional [KJF] Penyuluh Kabupaten Berau, Kalimantan Timur [Kaltim] mengikuti Pelatihan e-Reporting Polygon di Berau, belum lama ini.
Pelatihan e-Reporting Polygon, yang merupakan aplikasi digital Sistem Penghitungan dan Pelaporan Luas Lahan, untuk mendapatkan luasan lahan akurat.
Kegiatan digelar Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Berau didukung Kementerian Pertanian RI melalui BBPP Binuang, selaku unit pelaksana teknis [UPT] Pelatihan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel].
Pelatihan dilakukan dengan Metode Teori dan Praktek Orientasi Lapangan, sebagai implementasi semangat perubahan menuju pertanian maju, mandiri dan modern.
Upaya tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar Kementerian Pertanian RI meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian, di antaranya sosialisasi dan penerapan e-Reporting.
"Pandemi Covid-19 memaksa semua pihak menguasai teknologi digital. Proses digitalisasi terjadi sangat cepat. Kita dipaksa lebih cepat menguasai teknologi digital. Kalau tidak, kita akan tertinggal,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang penerapan teknologi digital.
“Di era industri 4.0, semua sektor telah menerapkan teknologi digital. Begitu pula dengan pertanian. Kita pun harus terus mengikuti perkembangan zaman," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, BPP di seluruh Indonesia telah diperkuat Kementan dengan internet. Kapan pun dan dimana pun, kita tetap bisa melaksanakan pelatihan untuk memperkuat kapasitas SDM.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati dalam mengingatkan tentang pentingnya penerapan aplikasi digital, khususnya e-Reporting Polygon.
"Penerapan aplikasi ini membuktikan adanya semangat perubahan pertanian menuju pertanian modern, sehingga akan tercipta sistem yang baik dalam mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan," katanya.
Widyaiswara BBPP Binuang, Retno Hermawan selaku narasumber pelatihan mengelaborasi slogan pertanian maju, mandiri dan modern, mengandung makna dan semangat perubahan pada penggunaan teknologi yang mengikuti perkembangan zaman.
"Tanpa penerapan teknologi terkini, daya saing pertanian Indonesia tidak akan maju," katanya lagi pada pelatihan yang berlangsung dua hari, 16 - 17 November 2022.
Retno Hermawan mengharapkan setelah mengikuti pelatihan, maka penyuluh pertanian di Kabupaten Berau akan terbantu melakukan pendataan luas lahan yang akurat di lapangan.
"Kita tidak perlu mengelilingi lahan lagi. Semoga penyuluh dapat menciptakan pertanian berkelanjutan di Kabupaten Berau," katanya. [retno/agus/timhumasbbppbinuang]
Berau of East Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.