Kementan - DPR Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian Kabupaten PALI
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 27 Mei 2022
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni [ke-3 kanan] bersama Anggota Komisi IV DPR RI, Sri Kustina dan para peserta Bimtek di Palembang

Palembang, Sumsel [B2B] - Sekitar 50 petani dan penyuluh pertanian Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir [PALI] antusias mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] bertajuk ´Peningkatan IP Padi di Lahan Rawa Lebak´ di Hotel Aston Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat [27/05].

Kegiatan Bimtek merupakan bagian dari kegiatan serupa di seluruh Indonesia, atas inisiasi Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP]. Kegiatan Bimtek di Palembang di bawah koordinasi Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMK PPN] Sembawa.

Tema bimtek sangat cocok dengan potensi di Kabupaten PALI, untuk 2022 mendapatkan program optimalisasi lahan rawa seluas 4.200 hektar.

Anggota Komisi IV DPR RI, Sri Kustina mengatakan bahwa pertanian berperan penting sebagai penyedia pangan, pakan ternak dan bioenergi. Pertanian juga vital mendukung perekonomian dan stabilitas nasional.

"Pertanian berperan pula mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, penanggulangan kemiskinan dan pertumbuhan agro-industri di hilir dan ekspor," kata Sri Kustina saat membuka Bimtek yang dihadiri Kepala SMK PPN Sembawa Yudi Astoni dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Joni.

Kegiatan Bimtek sejalan seruan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penyuluh andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, lantaran peran pentingnya mendampingi dan mengawal petani.

"Masyarakat harus bersyukur, karena Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan dalam negeri di saat banyak negara menguras devisa demi mengimpor bahan pangan selama pandemi," katanya.

Hal itu digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.

Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.

"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.

Sri Kustina menambahkan pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Kementan menargetkan produksi padi sebagai salah satu komoditi utama 2022 mencapai 55,20 juta ton. 

"Saya meminta kepada kita semua, yang hadir hari ini, agar dapat mendukung pemeritah mencapai target produksi padi tersebut," katanya.

Menurutnya, pengelolaan lahan rawa yang baik harus sesuai karakteristik lahan rawa. pengelolaan air yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman [IP] di masa depan.

"Saat ini pemerintah terus berupaya mengamankan stok beras nasional. salah satunya dengan optimalisasi lahan yang tidak produktif, seperti lahan rawa,” kata Sri Kustina.

Tampak antusias peserta, 10 penyuluh dan 40 petani dari PALI mendapat materi dari praktisi Momon Sidik Imanudin dari Universitas Sriwijaya [Unsri].

Dalam paparannya, Momon Sidik menegaskan bahwa kunci keberhasilan Budidaya Padi di Lahan Rawa Lebak antara lain penataan lahan meliputi pembuatan petakan dan tata air mikro, mikro kanalisasi untuk percepatan pencucian lahan dan distribusi air, pintu air dan sumur bor di beberapa area, tanggul, mini folder dan pompanisasi.

Praktisi lain, Ahyaudin bersama fasilitator BRIN Sumsel, Budi Raharjo, yang telah menerapkan Teknologi Budidaya Padi Raisa Mendukung Peningkatan Indeks Pertanaman [IP] di Lahan Rawa sehingga produktivitas meningkat.

Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu [PTT] Padi di Lahan Rawa [pasang surut dan lebak] dengan partisipatif yakni adanya peran dan kontribusi petani menetapkan pilihan teknologi. Spesifik Lokasi, sesuai tipologi dan tipe luapan lahan rawa serta keterpaduan antara komponen teknologi yang diterapkan. [timhumassmkppnsembawa]]


Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.

TERKAIT - RELATED