Tsamarot Indonesia Dukung Inisiasi BPPSDMP Kementan bagi Petani Milenial
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Sabtu, 07 November 2020
PANGAN OLAHAN: Inisiasi BPPSDMP Kementan untuk menjawab tantangan utama sektor pertanian terkait kepastian hasil produksi diserap pasar secara berkelanjutan, dengan harga menguntungkan petani [Foto: BPPSDMP]

Depok, Jabar [B2B] - Produsen puree buah dan sayuran, PT Tsamarot Indonesia menyambut baik kerjasama dengan petani maupun Duta Petani Milenial [DPM] dan Duta Petani Andalan [DPA], untuk memasok buah dan sayuran dalam jumlah tertentu secara kontinyu sesuai kesepakatan kerjasama.

Direktur Utama PT Tsamarot Indonesia, Ilham Syafaat mengatakan perusahaan yang berdiri di Depok sejak 2013 mendukung inisiasi Kementerian Pertanian RI, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] menjembatani kerjasama dengan DPM dan DPA untuk mendapatkan kepastian pasar.

"Tsamarot membuka peluang kerjasama tak hanya terbatas pada komoditas buah dan sayuran, juga komoditas beras seperti IR 64," kata Ilham Syafaat di Depok, Sabtu [7/11] saat menerima Tim BPPSDMP Kementan dipimpin Kasubbag Humas, Marresya Dessilvia bersama Ketua DPM/DPA Kementan, Sandi Okta Susila.

Sebagaimana diketahui, PT Tsamarot Indonesia yang didirikan oleh Muhamad Syafaat Ismail, merupakan perusahaan di bidang food processing dan agrobisnis, khususnya buah dan makanan yang dilembutkan tanpa campuran air atau dikenal dengan sebutan puree.

Inisiasi BPPSDMP Kementan untuk menjawab tantangan utama sektor pertanian terkait kepastian hasil produksi diserap pasar secara berkelanjutan, dengan harga yang menguntungkan petani.

Hal itu sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa insan pertanian khususnya petani milenial jangan sekadar bertani. Juga harus cerdas berwirausaha tani dengan menggandeng dunia usaha dan dunia industri [DuDi].

"Saya makin percaya pada generasi milenial yang terjun ke sektor pertanian mempunyai peluang kehidupan dan ekonomi lebih baik, apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman kalian," kata Mentan Syahrul.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan peran DPM dan DPA sebagai ´perpanjangan tangan´ Kementan harus berupaya mendukung pembangunan pertanian hulu ke hilir, menjangkau pasar domestik dan menembus ekspor.

“Mau tidak mau. Suka tidak suka. Kita harus melakukan regenerasi petani, karena sudah berumur. Bicara pertanian, selain bicara lapangan, juga teknologi dan action program. Generasi milenial lebih faham," katanya.

Sandi OS menambahkan bahwa DPM dan DPA berupaya menjajaki berbagai peluang pasar, selain edukasi petani untuk mengatur masa tanam agar saat panen tidak serentak sehingga membanjiri pasar. [Lely]


Depok of West Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.

TERKAIT - RELATED