Wardana Farm, Petani Milenial Jagoan Bibit Kentang Suku Tengger Kabupaten Pasuruan
Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Senin, 17 April 2023
PROGRAM YESS: Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri [kiri] bersama Agus Setya Wardhana, pengusaha bibit kentang yang telah menjalankan usahanya sejak 2015 merupakan salah satu Penerima Manfaat Program YESS berupa Hibah Kompetitif pada 2022.

Pasuruan, Jatim [B2B] - Kementerian Pertanian [Kementan] RI fokus pada peningkatan dan kualitas sumberdaya manusia [SDM] Pertanian, seperti yang ditegaskan Menteri Pertanian [Mentan] RI Syahrul Yasin Limpo bahwa regenerasi petani salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian di Indonesia.

"Kita mencoba mendorong perencanaan yang terukur untuk mengembangkan pertanian di hulu hingga ke hilir," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengungkapkan harapannya melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service [YESS] akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari pedesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

“Sekali lagi, pembangunan pertanian kita ke depan ada di genggaman kalian. Milenial harus berkemampuan dan berjiwa entrepreneurship yang tinggi, maka pertanian ada di genggaman tangan kita. Kalau kalian memble apa kabar nasib pertanian kita ke depan? Kalau kalian tidak bersungguh-sungguh, kalian abal-abal maka hasil pertanian kita juga akan abal-abal," ujarnya Dedi

Menurut Dedi, Program YESS sangat mendukung dalam pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial.

Program yang merupakan hasil kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development [IFAD] merupakan implementasi dari kesungguhan Kementan dalam meregenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian.

Agus Setya Wardhana atau yang kerap disapa Agus, pemuda asal Kabupaten Pasuruan merupakan pengusaha bibit kentang yang telah menjalankan usaha pembibitan kentang sejak tahun 2015, Agus juga merupakan salah satu Penerima Manfaat [PM] Program YESS yang mendapatkan hibah kompetitif [HK] pada tahun 2022. 

Kini, setelah menjalankan usahanya selama kurang lebih delapan tahun, Agus telah mampu mendapatkan omzet usaha milyaran rupiah, dan tidak hanya itu, Usaha Wardana Farm milik Agus ini sudah mampu untuk membina petani sebanyak 48 orang di Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya.

Dari keberhasilan itu, Project Manager Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur, Acep Hariri bersama dengan tim manajemen Program YESS PPIU Jawa Timur telah melaksanakan kunjungan pada lahan kentang Wardhana Farm yang berlokasi di Desa Wonokitri RT 01 RW 01 Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, pada Minggu [15/4].

Pada kunjunganya tersebut, Acep Hariri mengapresiasi atas usaha dan keberanian yang telah dilakukan Agus. Keberhasilan Agus tidak lepas dari peran Program YESS dari Kementan mampu menambah luasan lahan yang semula hanya dua hektar menjadi total empat hektar. Tak hanya itu, pada setiap tahunnya Wardana Farm mampu memproduksi benih kentang sebanyak 30.000 umbi dengan harga Rp. 2.500 per umbinya. Dari hasil umbi tersebut mampu menghasilkan kentang sebanyak 180.000 kg dengan harga kentang per kilo nya Rp. 9.000.

Dalam waktu dekat, Wardhana Farm akan mengembangkan usahanya dengan membangun screen house untuk menambahkan kapasitas produksi bibit kentangnya dengan target 60.000 bibit kentang per bulannya. 

"Setelah mengikuti Program YESS saya semakin percaya diri untuk mengembangkan usaha hingga dapat membina petani di sekitar Kecamatan Tosari dan Kabupaten Pasuruan. Saya menjadi berani bereksperimen karena selalu mendapat pendampingan Program YESS sehingga usaha saya dapat berkembang serta dapat membantu petani binaan saya untuk ikut maju," ujar Agus.

Kedepannya, Wardana Farm akan membentuk pola kerjasama dengan petani binaannya dengan penyediaan sarana produksi dan pendampingan langsung kepada petani binaannya dengan harapan Wardana Farm dapat menjadi salah satu usaha yang ikut serta dalam memajukan petani kentang Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya.

Acep Hariri menuturkan, "Petani milenial harus memiliki semangat tinggi dalam proses yang dilalui baik pelatihan dan pendampingan akan membawa produk pertanian ke pasar lebih luas. Selain itu, literasi keuangan juga sangatlah penting untuk mengetahui posisi usaha. Kedepannya akan dibentuk koperasi dan ekosistem berbasis untuk mempermudah akses pasar, permodalan, maupun teknologi bagi petani milenial untuk berusaha tani yg lebih maju mandiri dan modern.”

Semangat perjuangan Agus dalam mengembangkan usahanya dapat dijadikan sebagai refleksi, bahwa anak muda juga mampu untuk meraih kesuksesan di masa muda. Melalui program YESS, dapat dijadikan sebuah stimulus yang diberikan Kementan melalui BPPSDMP untuk anak muda terjun di sektor pertanian. [didit/timhumasyessjatim]


Pasuruan of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said

TERKAIT - RELATED