Penghargaan Kementan bagi Insan Penyuluhan dan Pertanian Berprestasi
Indonesian Govt Gives Awards for Outstanding Agricultural HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 22 Desember 2021
CAPAIAN BPPSDMP: Mentan Syahrul Yasin Limpo menegaskan, "kita harus bisa melahirkan petani-petani profesional dan mampu beradaptasi dengan alam.” [Foto: BPPSDMP/Kian]

Bogor, Jabar [B2B] - Sebagai salah satu wujud penghargaan terhadap kinerja para insan sektor pertanian, Kementerian Pertanian RI menggelar ajang Apresiasi SDM Pertanian 2021. Penghargaan diberikan kepada 25 insan pertanian yang dinilai berprestasi, meliputi penyuluh pertanian, petani milenial, pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S], widyaiswara, dosen, dan guru.

“Apresiasi Kementan adalah perhatian serius pada SDM pertanian, diperlukan stimulus dan rangsangan bagi seluruh SDM pertanian termasuk para petani, penyuluh, serta guru dan dosen, untuk dapat melakukan aktivitas yang lebih baik bagi pembangunan pertanian Indonesia,” kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanin [PPMKP] Ciawi, Rabu [22/12]. 

Sederet insan pertanian yang meraih penghargaan dinilai telah berkontribusi nyata terhadap pembangunan pertanian sesuai bidang masing-masing. Pemberian penghargaan, kata Syahrul, merupakan bukti bahwa Kementan memberikan apresiasi tinggi pada SDM pertanian yang merupakan kunci keberhasilan sektor pertanian. 

“Pertanian itu sangat penting dan bisa menjadi penyangga masa depan Indonesia yang lebih baik. Mereka yang sudah mengorbankan waktu dan tenaga bagi sektor pertanian, tentu layak mendapat apresiasi dari prestasinya," kata Mentan Syahrul.

Dia menyatakan komitmen Kementan akan terus memfasilitasi peningkatan kompetensi SDM pertanian. “Kunci pertanian adalah inovasi, yang hanya bisa dihasilkan oleh SDM yang memiliki kompetensi.” 

Sebagai bagian dari upaya peningkatan SDM pertanian, Kementan terus menggenjot penumbuhan petani milenial. Selama lima tahun kepemimpinannya, Syahrul menargetkan bisa mencetak 2,5 juta petani milenial. 

“Sejauh ini, ada 1,7 petani milenial yang terdata oleh BPPSDMP. Kita akan terus gelar pelatihan dan pendampingan sehingga akan semakin banyak anak muda yang bergerak di sektor pertanian”, cetusnya. 

Syahrul berterima kasih kepada  pemerintah daerah yang telah mengambil peran dalam menumbuhkembangkan petani milenial di daerahnya masing-masing. 

“Saya mengapresiasi para gubernur dan bupati yang juga mengambil bagian. Tidak bisa Kementan saja. Kita harus bisa melahirkan petani-petani profesional dan mampu beradaptasi dengan alam,” kata Mentan Syahrul.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan keberhasilan pembangunan pertanian tak lepas dari peran semua pihak. Selama 2021, di tengah pandemi Covid-19, SDM Pertanian memberikan kontribusi cukup baik dalam mendukung program pembangunan pertanian. 

Dedi Nursyamsi menyebut hal yang paling utama mesti dilakukan adalah peningkatan kapasitas SDM petani dan penyuluh. “Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] adalah upaya revitalisasi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] baik fisik maupun non-fisik.”

SDM pertanian, katanya, tidak lain tidak bukan adalah petani dan penyuluh, maka KostraTani adalah upaya Kementan untuk meningkatkan kapasitas SDM petani dan penyuluh yang berorientasi pada tujuan pembangunan pertanian yakni peningkatan peoduktivitas dalam rangka ketahanan pangan nasional.

Dedi menyebutkan pentingnya membangun sistem agribisnis yang kokoh, yakni dengan memanfaatkan teknolgi berbasis 4.0. Menurutnya, hal tersebut bisa memberikan keuntungan yang masif bagi para petani. 

"Penerapan teknolgi dalam aspek usaha tani jelas meningkatkan kualitas, menekan biaya produksi, dan menjamin produktivitas pertanian. Kita optimis pembangunan pertanian terus melangkah ke depan," pungkasnya.

Tampak hadir Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Bustanul Arifin Caya; Kepala Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] Leli Nuryati; Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti; sejumlah Kepala Unit Pelaksana Teknis [UPT] BPPSDMP di antaranya Kepala BPP Jambi, Zahron Helmy; Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana serta pejabat eselon tiga dan empat Kementan di antaranya Kabag Umum, Sutrisno Sipahutar; Koordinator Kelompok Evalap, Septalina Pradini; Koordinator Kelompok Program dan Evaluasi Penyuluhan, Zuroqi Mubarok;  Koordinator Kelompok Kelembagaan Penyuluhan, I Wayan Ediana; Subkoordinator Kelompok Humas, Maressya Dessilvia dan Subkoordinator Kelompok Program dan Evaluasi Pendidikan, Yudi Astoni. [Cha]


Bogor of West Java [B2B] - Indonesian government to increase number of agricultural extension workers to support the farmers to increase agricultural production, develop farmer organizations, utilize technological innovations, access banking capital, and other resources to support food self-sufficiency and improve farmers´ welfare, according senior official of the Agriculture Ministry.

TERKAIT - RELATED