Jakarta [B2B] - Kementerian Pemerintah RI [Kementan] menerapkan paradigma 4.0 dalam mengelola pertanian nasional melalui pendekatan teknologi informasi dan komputasi [TIK] seperti Internet of Things [IoT], Artificial Intelligence [AI], pencitraan satelit dan sistem operasi smartphone Android.
Pendekatan TIK penyuluhan pertanian merupakan salah satu dari 10 rumusan rapat Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional [KPPN] di Jakarta, Senin [14/9] yang dipimpin Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Hadir Staf Khusus [Stafsus] Mentan Bidang Kebijakan, Prof Imam Mujahidin Fahmid dan Stafsus Mentan Lutfi Halide.
"Metode penyuluhan saatnya menerapkan digitalisasi agar lebih efisien dan menjangkau sasaran lebih luas dan lebih banyak," kata Stafsus Mentan Prof Imam Mujahidin.
Menurutnya, infrastruktur utama TIK mendukung koordinasi dan sinkronisasi Kementan dengan pemerintah daerah hingga tingkat kecamatan melalui balai penyuluhan pertanian [BPP] maupun memantau kinerja penyuluh dan output penyuluhan di seluruh Indonesia melalui Agriculture War Room [AWR] mendukung BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
Guna mendukung hal itu, kata Imam Mujahidin, diperlukan penguatan dalam penyusunan dan produksi berbagai materi dan media penyuluhan dalam format digital. Dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi, lembaga penenelitian, pihak swasta maupun hasil penemuan petani spesifik lokalita;
"Digitalisasi pertanian menjadi kebutuhan utama saat ini. Pengaruhnya positif mendorong akselerasi produktifitas pertanian secara menyeluruh," kata Imam Mujahidin.
Rapat KPPN juga dihadiri Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati serta sejumlah pejabat eselon dua dan tiga Kementan di antaranya Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan, I Wayan Ediana.
Stafsus Mentan Lutfi Halide menambahkan KostraTani memiliki fitur-fitur lengkap untuk menjawab tantangan pertanian di era 4.0 bertumpu pada jaringan internet untuk terhubung ke AWR Kementan di Jakarta.
Saat ini, menurutnya, bukan hanya kualitas dan kuantitas penyuluhan pertanian tapi dibutuhkan kecepatan untuk memenangkan persaingan pasar. KostraTani memiliki fitur-fitur lengkap untuk menjawab tantangan pertanian di era 4.0 bertumpu pada koneksi internet.
"Penguatan BPP KostraTani dengan peningkatan sarana IT menjadi program prioritas meningkatkan komunikasi, edukasi dan menggali informasi bottom up dari petani dan penyuluh, dalam kegiatan penyuluhan dan pemecahan masalah di lapangan," kata Imam Mujahidin.
Stafsus Lutfi Halide menambahkan digitalisasi bertujuan mendukung sosialisasi kebijakan pertanian secara virtual melalui Ngobrol Asyik [Ngobras] dua kali satu bulan; Mentan Sapa Petani dan Penyuluh [MSPP] setiap Jumat; Petani On Cloud dan Millenial Agriculture Farmer [MAF].
"Tujuannya, mendapat masukan sekaligus meningkatkan komunikasi dengan para pelaku pembangunan pertanian di lapangan," katanya.
Lutfi Halide menyampaikan harapan Mentan Syahrul agar KPPN periode 2020 - 2024 meningkatkan rasa memiliki [sense of belonging] terhadap penyuluhan pertanian, baik di antara Eselon I lingkup Kementan, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta pemangku kepentingan lainnya melalui rekomendasi kebijakan di pusat dan daerah.
Siti Munifah selaku Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] berupaya membangun dan memperkuat komunikasi dan koordinasi KPPN dengan provinsi melalui KPPP dan kabupaten/kota [KPPK] dapat dilakukan melalui forum koordinasi yang dilaksanakan secara terjadwal.
"Hal itu merujuk Kepmentan No 579/2020 tentang KPPN agar sinergi dengan KPPP dan KPPK dalam penyusunan rencana kerja. Wajib memperhatikan Renstra Kementan, provinsi dan kabupaten/kota sehingga pemerintah daerah mempunyai rasa memiliki terhadap program Kementan," kata Sesba Siti Munifah.
Kapusluh Leli Nuryati menguraikan Rencana Tindak Lanjut berupa penyusunan rencana kerja KPPN 2020 - 2024; menyiapkan strategi penyuluhan yang mampu menyelesaikan permasalahan lapangan antara lain penguatan kelembagaan penyuluhan dengan Kostratani;
"Didukung metodologi penyuluhan dengan digitalisasi dan pertemuan rutin KPPN diagendakan setiap bulan sekali pada Kamis di minggu pertama," katanya. [LA]
Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry to disseminate the development of agricultural extension centers at the sub-district level [BPP] into the center of Indonesian agricultural development [KostraTani] across the country, according to Indonesian senior official of the ministry.