Magang PTPN II, Mahasiswa Polbangtan Kementan Pelajari Komoditas Tebu
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Medan

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 25 Mei 2022
POLBANGTAN MEDAN: Mahasiswa Polbangtan Medan ikuti MBKM di Kebun Kwala Madu PTPN II; Direktur Yuliana Kansrini [inset] bersama mahasiswanya mengawal dan mendampingi petani Food Estate Humbahas bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo

Medan, Sumut [B2B] - Tebu merupakan tanaman produktif perkebunan, bahan baku pembuatan gula. Tanaman tebu [sacharum officinarum] primadona yang potensial dibudidayakan. Pengembangannya dikelola oleh perkebunan rakyat, swasta juga BUMN melalui PT Perkebunan Nusantara [PTPN] seperti di Kebun Kwala Madu milik PTPN II di Provinsi Sumatera Utara.

Sejalan harapan Presiden RI Joko Widodo pada Menteri BUMN, ketersediaan tanaman tebu untuk memenuhi kebutuhan produksi gula nasional. Hal itu mendorong Kementerian Pertanian RI melalui unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan, mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] didorong mengikuti kegiatan magang pada PTPN II, milik BUMN di Sumut.

Mahasiswa Polbangtan didukung dan didorong mengikuti magang agar dapat belajar mengenali pengembangan perkebunan tebu mulai olah tanah, penanaman [plant cane] dan perawatan ratoon. Langkah tersebut didukung oleh pemerintah melalui Program Merdeka Belajar Kampus Mengajar [MBKM] yang diikuti oleh mahasiswa Polbangtan Medan.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mendorong jajarannya di Kementerian Pertanian RI mencapai swasembada gula konsumsi pada Perencanaan Pembangunan Subsektor Perkebunan 2021. 

"Penyusunannya harus dengan menerapkan program pendukung lainya seperti Cara Bertindak atau CB1 untuk peningkatan kapasitas, CB2 diversifikasi pangan, CB3 lumbung pangan, CB4 pertanian modern serta CB5 terkait ekspor," kata Mentan Syahrul.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang peningkatan kualitas SDM untuk perkebunan di antaranya mendorong dan mendukung mahasiswa Polbangtan mengenali komoditas tebu untuk mendukung produksi gula konsumsi maupun industri.

"Mahasiswa Polbangtan harus mampu menjadi mahasiswa yang siap untuk terjun dalam kualifikasi job seeker dan job creator yang handal dan profesional," katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa mahasiswanya yang mengikuti magang PTPN II diharapkan mampu menguasai tanaman tebu dengan baik sehingga menjadi lulusan yang kompeten kelak.

"Sekitar 30 mahasiswa Polbangtan Medan, tujuh di antaranya mendapat penempatan di Kebun Kwala Madu dan Kuala Bingai. Secara teknis di lapangan, mahasiswa difokuskan terhadap kegiatan pengawasan tebang muat dan angkut atau TMA tebu giling," katanya.

Kendati begitu, menurut Yuliana, Polbangtan Medan tidak menutup peluang terhadap banyaknya kegiatan kebun, mahasiswa juga dapat mempelajari materi pengolahan tanah, pelaksanaan penanaman plant cane dan pemeliharan tanaman Ratoon. 

Al Mahdi dan Azfar, mahasiswa penempatan di DP 7 Kuala Bingai mengaku beryukur dapat mengikuti program tersebut, sehingga dapat belajar tentang komoditas tebu dan kelak bermanfaat setelah mereka lulus kuliah.

Asisten DP7 Kuala Bingai, Pieter mengakui bahwa respons staf dan pekerja kebun sangat baik pada kegiatan magang mahasiswa Polbangtan Medan. "Mereka juga cukup membantu kegiatan TMA dan kebun lainnya." [timhumaspolbangtanmedan]


Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.

TERKAIT - RELATED