Jakarta [B2B] - Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja dalam menghadapi tantangan di masa depan, Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] melakukan penyegaran kelembagaan. Hal itu sebagai upaya dinamisasi dan pengembangan karir pegawai agar organisasi dapat bekerja secara optimal.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pengembangan SDM pertanian mutlak dilakukan seiring makin kompleksnya tantangan dalam penyediaan pangan dan mengantisipasi perubahan iklim.
"Bicara pertanian adalah bicara SDM yang harus diperhatikan. Apalagi, tantangan ke depan tidaklah gampang. Setelah pandemi Covid-19, ada El Nino, perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global. Pelaku pertanian harus tangguh menjawab semua tantangan, dalam tugas kita sebagai penyedia pangan," katanya.
Hal itu disikapi BPPSDMP Kementan melakukan pelantikan Jabatan Fungsional pada Rabu [18/7] di Jakarta secara daring dan luring yang diikuti 25 pejabat fungsional meliputi widyaiswara, dosen, guru dan pustakawan.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dalam arahannya mengucapkan selamat kepada para pejabat yang baru dilantik. Ia berpesan agar bersemangat dan bekerja dengan penuh tanggung jawab.
“Selamat untuk saudara-saudara yang baru dilantik untuk bekerja dengan bersemangat dan bertanggungjawab kepada unit kerjanya masing masing," katanya.
Dedi Nursyamsi berharap tugas dan fungsi sebagai Pejabat Fungsional di lingkungan BPPSDMP dapat terlaksana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Bagi pejabat yang dilantik hari ini, saya minta melaksanakan tugasnya sesuai peraturan dan keahliannya. Pengumpulan angka kredit adalah bagian penting dalam jenjang karir fungsional. Saya berpesan untuk senantiasa memberi makna dan ketulusan dalam setiap karya dan pekerjaan yang saudara lakukan," katanya lagi.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Nursyamsi menjelaskan jika saat ini pendidikan vokasi menjadi tulang punggung dalam menciptakan SDM pertanian yang tangguh. Oleh karenanya, menjadi tugas kita bersama utamanya dosen, guru dan widyaiswara dalam mendorong dan menciptakan qualified job seeker dan job creator.
"Peran bapak dan ibu sangat penting dalam menciptakan petani milenial yang andal. Untuk itu, manfaatkan sumber daya yang ada, kapasitas dan pengalaman yang ada untuk mengemban tugas tersebut," ungkapnya lagi.
Salah satu tolok ukur keberhasilan kinerja dosen, guru dan widyaiswara, menurut Dedi Nursyamsi, dilihat dari seberapa banyak alumni berjiwa wirausaha yang dilahirkan.
"Untuk itu, yang harus dilakukan adalah tingkatkan kapasitas dan manfaatkan teknologi sebaik mungkin untuk menunaikan tanggung jawab kita bersama," tutur Dedi.
Hadir pada pelantikan tersebut Sekretaris BPPSDMP, Kementan Siti Munifah dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti.
Adapun para Pejabat Fungsional yang dilantik di lingkungan BPPSDMP Kementan dari Polbangtan Bogor, Polbangtan YoMa, Polbangtan Malang, Polbangtan Medan, Polbangtan Gowa dan Polbangtan Manokwari. Selain itu, dari BBPMKP Ciawi, BBPKH Cinagara, BBPP Batangkaluku, BBPP Batu, BBPP Binuang, Bapeltan Lampung, Bapeltan Jambi dan SMKPP Kupang. [esap/timhumasbppsdmpkementan]
Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.