Imunitas Tubuh: Konsumsi Rimpang Meningkat, Petani Raup Laba Plus
Indonesian Agriculture Anticipate Covid-19 by Weaker Health Systems

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 15 April 2020
PETANI RIMPANG: Tanaman rimpang seperti kunyit, jahe, kencur, laos, lempuyang, temulawak, tegiring, temuring, temu kunci dan temu mangga juga meningkat permintaannya [Foto: Pusluhtan]

Jakarta [B2B] - Upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona menjadi kabar baik bagi petani, khususnya yang menanam rimpang [rhizoma] dikenal sebagai empon-empon. Misalnya harga kunyit yang hanya dihargai Rp3.00an per kg, kini melambung hingga Rp10.000 per kg karena diyakini berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh untuk menangkal virus Corona.

Baehali, penyuluh honorer [THL-TBPP] dari BPP Ungaran Timur di Provinsi Jawa Tengah menuturkan tentang geliat tanaman rimpang yang dibudidayakan petani di Kabupaten Semarang atas meningkatnya permintaan masyarakat terhadap tanaman, yang diyakini berkhasiat menangkal virus Corona.

"Kalau dulu, sebelum mewabahnya virus Corona, tanaman kunyit harganya maksimal cuma Rp3.000 per kg sekarang naik hingga Rp10.000 per kg, karena permintaan meningkat. Dulu kan, kunyit untuk konsumsi rumah tangga hanya untuk penyedap masakan, sekarang banyak yang mencari untuk diseduh sendiri sebagai ramuan tradisional," kata Baehali saat videoconference Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi dengan petani dan penyuluh di seluruh Indonesia, belum lama ini.

Tidak cuma kunyit kata Bahaeli, tanaman rimpang lain seperti jahe, kencur, laos, lempuyang, temulawak, tegiring, temuring, temu kunci dan temu mangga juga meningkat permintaannya.

"Permintaan meningkat, otomatis harga tanaman rimpang bergerak naik," kata Bahaeli.

Prof Dedi Nursyamsi mengaku bahagia karena petani tetap bergairah menanam di tengah pandemi Covid-19, khususnya tanaman rimpang yang harganya melambung lantaran diminati konsumen, karena khasiatnya untuk imunitas tubuh menangkal virus Corona.

Dia berpesan kepada Baeli dan penyuluh lain pada videoconference di AWR KostraTani agar mensosialisasikan kepada penyuluh lain melalui AOR KostraTani atau getok tular untuk disampaikan kepada para petani binaannya agar memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman rimpang.

"Inilah saatnya memanfaatkan lahan di pekarangan rumah menjadi kawasan rumah pangan lestari atau KRPL. Jangan sia-siakan sejengkal tanah pun. Tanam, tanam, tanam dan tanam .... Teruslah menanam, meskipun besok kiamat," pesan Prof Dedi Nursyamsi didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati.

KaBadan SDM mengingatkan bahwa bertani di sawah maupun di pekarangan rumah tergolong kegiatan outdoor yang merupakan tempat berlimpahnya sinar ultraviolet dari cahaya matahari, sehingga merupakan zona aman untuk bekerja, asalkan tetap mematuhi Protokol Kesehatan WHO.

“Lahan pertanian umumnya berada di zona aman atau zona hijau, selain itu sinar matahari berlimpah di lahan pertanian akan membuat virus Corona pemicu Covid -19 tidak aktif," kata Prof Dedi Nursyamsi yang didampingi Ketua Bidang Pelayanan AWR KostraTani, Septalina Pradini  dan penyuluh pertanian pusat, Sri Puji Rahayu selaku notulen videoconference tersebut.

Dedi Nursyamsi kembali mengingatkan instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] kepada jajarannya agar memantau produksi sektor pertanian selama masa pandemi Covid-19.

"Saat ini mulai masa panen raya Maret - April, petani harus dipastikan memperoleh juga harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya," katanya mengutip pesan Mentan SYL.

Khasiat bagi Tubuh
Saat ini pemakaian obat tradisional yang berasal dari tanaman rimpang ini tidak hanya digunakan bagi mereka yang tinggal di pedesaan, namun sudah diminati pula oleh masyarakat perkotaan. Terbukti dengan meningkatnya konsumsi masyarakat perkotaan terhadap jamu tradisional maupun produk olahan dalam kemasan.

Mengantisipasi pandemi Covid-19 maka perlu diketahui pula khasiat lima tanaman rimpang untuk imunitas tubuh. Jahe dengan nama Latin, zingiber officinale, bermanfaat bagi tubuh karena mengandung minyak astiri 2% hingga 3%, zingberin, kamfena, borneol, sineol, zingeberal, geranipl, gingerin, dan gingerol. Sementara umbi jahe mengandung senyawa oleoresin, dikenal sebagai gingerol yang bersifat antioksidan, yang membuat jahe disebut berguna sebagai komponen bioaktif anti penuaan.

Kunyit [curcuma domestica val.] mengandung zat seperti curcumin, minyak astiri, phellan-drene, sabinene, cineol, borneol, zingeberenne, turmeron, camphene, camphor, caprillic acid, methoxinnamic acid, dan zat warna alkaloid cur-cumid. Manfaatnya melepaskan kelebihan gas di usus, menghentikan pendarahan, mencegah pengentalan darah, anti gatal, anti kejang, menyembuhkan hidung yang tersumbat, radang amandel, radang rahim, anemia, tekanan darah tinggi, rematik, disentri dan cacar.

Kencur [kaempferia galanga L.] mengandung zat bermanfaat seperti pati [4,14%], mineral [13,73%], minyak astiri [0,02%] berupa sineol, asam metal kanil, penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol, kamphene, asam anisic dan alkaloid. Khasiatnya sebagai obat antara lain batuk, kembung, mual masuk angin, masalah pencernaan, anti implamasi, antiseptik, antipasmodik, mengobati sakit gigi, mengeluarkan dahak, tetanus, keracunan tempe bongkrek, jamur, sakit kepala, bisul, nyeri gigi dan menambah daya tahan tubuh.

Laos atau lengkuas [languas galanga stuntz.] mengandung bahan aktif antara lain minyak astiri, minyak alpinen, methyl cinnamate, kamfer, eugenol [pemberi cita rasa pedas]. Selain sebagai penyedap masakan, juga bermanfaat anti bakteri sebagai obat penyakit kulit seperti kudis, koreng dan borok, obat gosok penghangat badan, pelancar kemih, penguat empedu, obat tetes telinga, memperbaiki pencernaan, mengeluarkan lendir dari saluran napas, sakit kepala, nyeri dada, meningkatkan nafsu makan, meredakan kolik atau perut mulas, diari dan obat anti mual.

Temulawak [curcuma xanthorrhiza roxb] sudah lama digunakan secara turun temurun untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Juga bermanfaat menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Khasiat lainnya, untuk mengobati limpa, ginjal, pinggang, asma, sakit kepala, masuk angin, maag, produksi ASI,  memperbaiki nafsu makan, sembelit, sariawan dan jerawat. [SRP/Liene]


Jakarta [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases, according to Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo. 

TERKAIT - RELATED