SEBUAH foto mengejutkan memperlihatkan seorang bocah, yang ternyata dipakai sebagai propaganda untuk meningkatkan dukungan bagi Presiden Suriah Bashar al-Assad menjelang pemilihan presiden yang direncanakan Juni mendatang.
Foto, yang dimaksudkan untuk menunjukkan pemberontak Suriah menodongkan laras senapan mesin pada sang bocah yang tampak bingung campur takut, yang diunggah ke internet (online) yang diduga oleh Tentara Pembebasan Suriah disertai keterangan foto: sandera termuda kami dari sekte Kessab."
Namun keaslian gambar, tampaknya diambil di sebuah desa yang didominasi warga Kristen Armenia dekat perbatasan Suriah dengan Turki, belum diverifikasi dengan beberapa kritikus secara online, menunjukkan itu adalah aksi propaganda pemerintah Suriah untuk menyiapkan dukungan bagi rezim Assad, seperti dilansir Mail Online.
Tapi jika foto itu terbukti sahih - untuk menggambarkan situasi penyanderaan sebenarnya atau propaganda mengerikan yang dirancang untuk melemahkan semangat pemberontak - foto itu sekaligus menandai eskalasi konflik berdarah dan brutal yang sudah menewaskan lebih dari 150 ribu jiwa.
Media sosial Arab merespon keras foto tersebut, dengan meyakini keaslian foto sementara yang lain percaya itu hanya sebuah aksi propaganda untuk melemahkan dukungan bagi para pemberontak.
Foto ini juga memicu reaksi yang cukup besar terhadap kelompok pemberontak Suriah melalui media sosial berberbahasa Arab. Para pendukung Presiden Bashar al-Assad menyebar foto itu dalam upaya untuk menggalang dukungan bagi Pemerintah Suriah saat ini.
Gercek Suriye salah satu pengguna Twitter yang menyebarkan foto secara online, dan menggambarkan hal itu sebagai tindakan dari 'teroris pembunuh.'
A SHOCKING picture of a toddler being threatened at gunpoint is being used to bolster support for Syrian President Bashar al-Assad ahead of a planned presidential election in June.
The picture, which purports to show Syrian rebels holding the terrified child at gunpoint, was posted online by an alleged member of the Free Syrian Army alongside the caption: 'Our youngest hostage from among the hostile sects of Kessab.'
But the authenticity of the picture, apparently taken in a predominantly Christian Armenian village near the Syrian border with Turkey, has not yet been verified with some online critics suggesting it is a propaganda stunt by the government to whip up support for the Assad regime.
But if proven legitimate - either as a genuine hostage situation or a horrifying propaganda exercise designed to undermine the rebels - the photo would mark a sickening new low in a bloody and brutal conflict that's already claimed more than 150,000 lives.
Arabic social media has lit up with response to the photograph, with some convinced of the picture's legitimacy while others believe it was merely a stunt designed to undermine support for the rebels.
It has already sparked a considerable backlash against Syrian rebel groups on Arabic-language social media. Supporters of President Bashar al-Assad are spreading the photograph in an effort to build support for the current Syrian Government. Gerçek Suriye was one of many Twitter users to share the photo, and described the men in it as 'murderous terrorists'.