Jakarta (B2B) - Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Peru memperkokoh kerja sama di bidang pertanian yang ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) oleh Menteri Pertanian RI Suswono dan Menteri Luar Negeri Peru Eda Rivas.
Menteri Pertanian Suswono bertekad untuk memaksimalkan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan mengembangkan kerja sama pertukaran ilmiah dan informasi teknis, alih teknologi, promosi, penelitian bersama, pertukaran tenaga ahli dan ilmiah, serta kerja sama lain yang diinginkan bersama.
"Kementan mengharapkan kerja sama ke depan dapat membuka akses pasar untuk produk-produk unggulan pertanian Indonesia ke Peru seperti kelapa sawit, coklat, kopi, rempah, teh, obat herbal, produk pangan olahan dan lainnya," kata Mentan Suswono.
Penandatanganan MoU dilakukan usai pertemuan bilateral antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Peru Ollanta Humala. Hadir pada kesempatan itu Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.
"Hubungan bilateral RI - Peru akan ditingkatkan ke jenjang lebih tinggi. Kita punya potensi, kalau bisa disatukan dengan peluang baru maka kerja ini akan terus meningkat, baik di bidang ekonomi ataupun bidang lainnya," kata Presiden SBY.
Suswono menambahkan, Indonesia memiliki berbagai varietas kentang dan ubi jalar, dan jumlahnya semakin meningkat dari tahun 1989. Sementara itu, Peru merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak jenis kentang di dunia dan dengan produksi yang cukup tinggi.
Sejauh ini, ekspor utama produk pertanian Indonesia ke Peru adalah karet alam, sedangkan impor dari Peru adalah pakan ternak, obat hewan, biji gandum dan pupuk buatan pabrik.
Jakarta (B2B) - The Government of the Republic of Indonesia and the Republic of Peru to strengthen cooperation in agriculture through the signing of a Memorandum of Understanding (MoU) by the Minister of Agriculture (MoA) Suswono and Peruvian Foreign Minister Eda Rivas.
MoA Suswono committed to maximize the memorandum of understanding (Memorandum of Understanding / MoU) to develop scientific cooperation and exchange of technical information, technology transfer, promotion, joint research, exchange of experts and scientific, as well as other cooperation.
"Ministry of Agriculture expects future cooperation can open up market access for agricultural products from Indonesia to Peru flagship such as palm oil, cocoa, coffee, spices, teas, herbs, and other processed food products," Suswono said.
Signing of MoU after a bilateral meeting between President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) and Peruvian President Ollanta Humala. Present on the occasion were Coordinating Minister for Political, Legal and Security Affairs Djoko Suyanto, Coordinating Minister for the Economy Hatta Rajasa, State Secretary Sudi Silalahi and Cabinet Secretary Dipo Alam.
"Bilateral relations between Indonesia - Peru will be upgraded to a higher level. We have the potential, if it can be incorporated with the new opportunities that this work will continue to increase, both in economics or other fields," President Yudhoyono said.
Suswono menambahkan, Indonesia memiliki berbagai varietas kentang dan ubi jalar, dan jumlahnya terus meningkat sejak 1989. Sementara itu, Peru merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak jenis kentang di dunia dan dengan produksi yang cukup tinggi.
So far, the main export of agricultural products from Indonesia to Peru is a natural rubber, while imports from Peru are animal feed veterinary medicine, grains of wheat and artificial fertilizers.