Genjot KostraTani, Kementan - DPR Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian Kalbar
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 25 Mei 2022
SMKPPN BANJARBARU: Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan [batik hijau] bersama Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso [ke-4 kanan] bersama peserta Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Kabupaten Mempawah

Mempawah, Kalbar [B2B] - Komando Strategi Pembagunan Pertanian [KostraTani] berperan penting dalam penguatan ketahanan pangan dalam negeri, utamanya meningkatkan kapasitas insan pertanian sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian.

“Produksi dan produktivitas pangan kita harus ditopang oleh kualitas SDM pertanian yang unggul kalau kita ingin mencapai sektor pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, baru-baru ini.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, sangat menaruh perhatian terhadap penyuluh karena sangat penting bagi dunia pertanian Indonesia khususnya melalui Kostratani sebagai agen perubahan peradaban pertanian. 

"Penyuluh adalah agen perubahan peradaban pertanian. Kalau peradaban pertanian kita berubah, itu dipastikan berkat peran dari penyuluh," katanya.

Guna mencapai target tersebut, Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] memperkuat peran Kostratani sebagai Pusat Gerakan Pembangunan Pertanian Nasional, menggandeng Komisi IV DPR-RI mengadakan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh secara maraton di Provinsi Kalimantan Barat selama tiga hari, 12 - 14 Mei 2022.

Kegiatan Bimtek dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis [UPT] pendidikan dari BPPSDMP Kementan di Kalimantan, yakni SMK-PP Negeri Banjarbaru.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso menegaskan bahwa Bimtek merupakan kerja sama antara parlemen dengan Kementan, bertujuan meningkatkan kemampuan dan kapasitas para petani dalam berusahatani, pengetahuan dan keterampilan serta transfer informasi kepada petani.

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan berharap kegiatan Bimtek akan mendukung upaya menjadikan Provinsi Kalimantan Barat sebagai sebagai lumbung pangan nasional di Kalimantan.

Khusus Kabupaten Mempawah, dia mengharapkan keberadaan Pelabuhan Internasional di Mempawah, mendorong petani untuk menangkap peluang ekspor komoditas pertanian.

Kegiatan Bimtek dihadiri sejumlah narasumber yakni praktisi pertanian H Sharan dan Rajali SJ; Ketua DPW Perhiptani Mahendra Perdana; Sekjen Perhiptani, Abdul Kadir dan Ketua DPW Gerbang Tani Kalbar, Heri Mustari.

Tercatat 280 petani dan penyuluh mengikuti pelatihan, terdiri atas 75 peserta di Kabupaten Bengkayang, 85 peserta Kubu Raya dan 120 peserta Mempawah yang didominasi para petani millenial dan penyuluh setempat. [Tim Ekpos SMK-PP Negeri Banjarbaru]


Mempawah of West Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.

TERKAIT - RELATED