Kementan gandeng BNN Sosialisasi Anti Narkoba di SMKPPN Banjarbaru
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Senin, 21 Juli 2025
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni diwakili Kasubag TU Johan Pujianto membuka kegiatan sosialisasi bersama Kepala BNN Kota Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta.

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) mendukung perang atas penyalahgunaan narkoba pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia. Komitmen UPT Kementan dibuktikan dengan berbagai kegiatan, selain tes narkoba bagi setiap karyawan dan siswa juga sosialisasi pencegahan penyalahgunaan.

Kementan menilai program tersebut sangat strategis dilakukan di lingkungan pendidikan. Pasalnya, di tangan generasi muda inilah harapan majunya sektor pertanian dipertaruhkan. 

Seperti diketahui, sektor pertanian menjadi salah satu penyangga perekonomian negara. Untuk itu, Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman kerapkali menyampaikan pentingnya membangun SDM pertanian sehat dan cerdas.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengajak anak-anak muda yang sedang menempuh pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan)/ Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI)/ Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) untuk menjauhi narkoba.

“Usaha Kementan dalam menumbuhkan banyak petani muda, tidak boleh gagal karena narkoba, jadi kita harus lawan penyalahgunaan narkoba!" katanya.

Tidak lepas dari arahan di atas serta sesuai amanat dari Pemerintah RI, Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Banjarbaru sebagai salah satu UPT Kementan dengan mengundang Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banjarbaru.

Sosialisasi P4GN BNN

Kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan Tes Narkotika kepada seluruh pegawai SMK PP Negeri Banjarbaru dan bagi Calon SIswa Baru TP. 2025/2026 berlangsung Aula SMK PP Negeri Banjarbaru, Jumat (18/7).

Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Johan Pujianto mewakili Kepala SMK PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan amanah bagi semua UPT, terkait penyalahgunaan narkoba.

“Kita semua tahu narkoba adalah ancaman serius bagi masyarakat, dapat merusak individu dan tatanan masyarakat. Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang bahaya narkoba dan pencegahannya,” katanya.

Sekolah menggelar sosialisasi P4GN, kata Johan Pujianto, sebagai upaya memperkuat komitmen dan kerjasama mencegah, memberantas penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.

"Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk menambah pengetahuan dalam pencegahan dan bahaya dari narkoba,” ungkapnya.

Tes Urine

Hadir Kepala BNN Kota Banjarbaru, AKBP Arif Wahyu Bibitharta mengajak untuk bersama-sama untuk menjauhi narkotika dan menjadi insan yang bersih dari narkotika. 

“Harapannya, pegawai dan pelajar memahami bahaya narkotika. Tidak mencoba apalagi memakai. BNN sinergi dengan Kementan, untuk mewujudkan SMK PP Negeri Banjarbaru, Kota Banjarbaru bebas narkotika,” ujarnya.

Selama kegiatan, ASN dan siswa diberikan contoh-contoh dari narkoba disertai dampak yang akan dihadapi apabila memakai narkoba. BNN Kota Banjarbaru menjelaskan dukungan dan bantuan bagi korban dari penyalahgunaan narkoba.

Setelah sosialisasi P4GN, kemudian dilanjutkan Tes Narkoba melalui urin bagi pegawai dan sampel dari calon siswa baru SMK PP Negeri Banjarbaru, yang diawasi dan diuji oleh dokter penguji dari BNN Kota Banjarbaru.

Tes urine menggunakan enam parameter pengujian sampel yakni amphetamine (Amp), metamphitamine (Met), Cocaine (Coc), Ganja (Thc), Benzoat dan Morphine (Mop).

Kegiatan P4GN sesuai arahan pemerintah, yang berupaya merangkul semua pihak baik di pusat dan daerah maupun masyarakat dan pelaku usaha, untuk bersama-sama menyusun dan melaksanakan RAN P4GN periode 2025-2029. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

 


Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED