Muara Enim (B2B) - Dalam upaya mempercepat Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi peringkat satu lumbung pangan di Indonesia, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel, Dinas Pertanian Kabupaten Muara Enim, Camat Muara Belida, Kepala Desa Arisan Musi Timur, Penyuluh dan Babinsa.
Selain melakukan Rakor Kepala BPPSDMP juga melakukan Panen IP100 dan Tanam IP200 sebagai bentuk simbolis dukungan Brigade Pangan yang ada di Kecamatan Muara Belida dalam mendukung Peningkatan IP dari IP100 menjadi IP200, pada Selasa (12/8/2025).
Sebagaimana ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bahwa Brigade Pangan ini adalah paket lengkap, tindak lanjut dari adanya program cetak sawah rakyat (CSR) dan optimalisasi lahan (Oplah) sebagai upaya strategi pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Brigade Pangan dibentuk untuk mendukung petani muda dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pengelolaan usaha tani yang modern dan berkelanjutan,” tegas Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa pihaknya aktif mendukung program swasembada pangan, melalui pembentukan Brigade Pangan (BP) yang diharapkan mampu mendorong optimasi lahan dari satu kali tanam menjadi dua hingga tiga kali tanam dalam setahun.
“Sesuai arahan Presiden dan Menteri Pertanian, semua pihak harus berkolaborasi untuk mencapai target swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” tegas Santi.
Kunjungan Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian guna memberikan motivasi dan semangat kepada para petani muda dan juga BP yang ada di Kecamatan Muara Belida Kabupaten Muara Enim yang dilaksanakan di Lahan Sawah yang dikelola Brigade Pangan.
Idha Widi Arsanti mengajak BP harus gerak cepat, apabila lahan sudah siap ditanamai harus segera ditanami, kemudian alsintan yang di berikan Kementan harus dimaksimalkan, harus digunakan secara maksimal.
SMKPPN Sembawa
Kepala SMKPP Negeri Sembawa Budi Santoso juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mengelola pertanian. Dia menilai pembentukan BP juga sebagai inspirasi bagi generasi muda, menarik dengan menggunakan teknologi modern.
“Saat ini, banyak petani kita yang semangatnya tinggi, tapi tenaga dan pengetahuannya terbatas. Maka, peran generasi muda sangat dibutuhkan untuk melengkapi keterbatasan," pungkasnya.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil dan Penyuluhan (PPHPP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan Darwan Agus menyampaikan saat ini baru bulan Agustus namun produksi gabah sumsel sudah 3 juta ton menurut data BPS.
“Tidak sia sia sebanyak 326 Brigade Pangan yang sudah dibentuk oleh Kementerian Pertanian, dan ada ratusan alat mesin pertanian yang tersebar di seluruh wilayah Sumsel, belum satu tahun capaian produksi Beras kita sudah lebih dari capaian produksi tahun kemarin” tambahnya.
Ini merupakan wujud nyata dengan adanya program Brigade Pangan dan bantuan Alat dan Mesin Pertanian dari Kementerian Pertanian, mudah mudahan bisa membawa Sumatera Selatan menjadi lumbung pangan nomor satu di Indonesia.
Muara Enim of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.