Banyuasin, Sumsel [B2B] - Sebagai upaya mengenalkan para siswa kepada industri pengolahan karet khususnya PT Perkebunan Nusantara [PTPN] di Provinsi Sumatera Selatan, PTPN VII Musi Landas, 29 siswa SMKPPN Sembawa didampingi delapan tenaga pendidik dan kependidikan mengunjungi PTPN VII Musi Landas di Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
SMKPPN Sembawa sebagai Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMKPPN] merupakan unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan dari Kementerian Pertanian RI yang berupaya mengembangkan minat, bakat dan potensi siswa SMKPPN menjadi job creator dan job seeker maupun wirausahawan pertanian.
Sementara PTPN VII adalah perusahaan agrobisnis yang merupakan stakeholders yang bergerak pada budidaya tanaman tahunan dan tanaman semusim, pengolahan hasil perkebunan, penjualan dan pemasaran hasil produk kelapa sawit [CPO], karet spesifikasi teknis [technically-spesified rubber/TSR], teh hitam dan gula kristal putih.
Upaya SMKPPN Sembawa sejalan target Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa ke depan pembangunan pertanian akan dilanjutkan generasi milenial berbekal keterampilan dan inovasi teknologi.
"Pembangunan pertanian dilanjutkan oleh anak-anak kita, petani-petani muda yang memiliki kompetensi jauh lebih baik, dengan keterampilan dan ilmu teknologi yang juga lebih baik," katanya.
Menurut Mentan, pertanian Indonesia akan jauh lebih baik jika pendidikan vokasi kita dapat menumbuhkan lulusan yang berjiwa agrosociopreneur, dibekali teknologi terbarukan serta pengetahuan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa lulusan SMKPP harus bisa menjadi penggerak, bahkan mampu memberikan peluang usaha ekonomi dengan membuka lapangan usaha pertanian.
“Lulusan yang menjadi agrosociopreneur harus mampu menjadi motor penggerak di sektor pertanian. Memiliki mental yang tangguh dalam membangun kelembagaan dan jaringan usaha, sehingga punya daya saing dan responsif terhadap perubahan lingkungan,” katanya.
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni mengatakan bahwa kunjungan industri di PTPN VII Musi Landas diikuti oleh 29 siswa dan delapan pendamping yang berasal dari tenaga pendidik dan kependidikan.
"Tujuannya, untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi para siswa tentang penanganan, pengolahan serta kualitas karet yang baik," katanya.
Into Indrady selaku asisten di PTPN VII Musi Landas menjelaskan tentang proses pengolahan karet dari mentah hingga siap diolah menggunakan mesin, seperti mesin roll untuk memadatkan dan mesin heater untuk memanaskan karet, forklift pada saat diangkut, serta mesin-mesin yang lain.
Sebagaimana diketahui, PTPN VII yang berdiri berdasarkan Peraturan Pemerintah [PP] No 12/1996, merupakan konsolidasi dari PTPN X [Persero] di Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, PTPN XXXI [Persero] Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, Proyek Pengembangan PTPN XI [Persero] di Kabupaten Lahat, Sumsel dan Proyek Pengembangan PTPN XXIII [Persero] di Provinsi Bengkulu.
"Diharapkan dengan adanya kunjungan ini bermanfaat untuk pengetahuan dunia kerja dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia industri," kata Yudi Astoni. [timhumassmkppnsembawa]
Musi Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.