Sidak Kios Pupuk: Wamentan Pastikan Harga Turun, Petani pun Bersyukur
Indonesian Govt Increase of Rice Production across the Country

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Minggu, 23 November 2025
BPPSDMP KEMENTAN: Kepada Wamentan Sudaryono, sejumlah petani mengaku harga pupuk di kios tersebut sudah turun dan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk di seluruh Indonesia.

Malang, Jatim (B2B) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu kios pupuk di Desa Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025). 

Sidak dilakukan untuk memastikan penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) terbaru berjalan sesuai ketentuan pemerintah.

Dalam kunjungan itu, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar berdialog langsung dengan kelompok tani dan pemilik kios terkait harga, distribusi, serta pelayanan terhadap petani.

Kepada Wamentan Sudaryono, sejumlah petani mengaku harga pupuk di kios tersebut sudah turun dan sesuai dengan HET baru.

“Saya nandur padi, pak. Pupuknya sekarang sembilan puluh ribu. Sudah sesuai. Sekarang harganya murah, pak. Alhamdulillah. Terima kasih Pak Prabowo.” ujar seorang petani saat membeli pupuk di Toko Tumapel Jaya.

Para petani juga menyampaikan bahwa proses pembelian pupuk kini lebih mudah kemudian biaya produksi jadi lebih ringan.

“Biasanya kami ambil sendiri, Pak. Tapi kalau butuh diantar bisa, cuma nambah biaya. Yang penting sekarang harganya sudah turun,” tutur petani tersebut.

Mekanisme Kompensasi

Menanggapi hal tersebut, Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah telah resmi menurunkan harga pupuk dan meminta seluruh kios untuk menerapkan harga tersebut tanpa ragu. 

Dia juga memastikan pemerintah sudah menyiapkan mekanisme kompensasi bagi kios atas selisih harga.

“Mulai 22 Oktober harga pupuk resmi turun. Nanti kompensasinya kami selesaikan. Jangan khawatir—semua aman.” tegas Wamentan Sudaryono yang juga merupakan anak petani asal Grobogan, Jawa Tengah. 

Wamentan Sudaryono juga memastikan bahwa distribusi pupuk berjalan lancar dan kelompok tani dapat membeli pupuk tanpa hambatan. “Kelompok-kelompok tani aman. Yang penting harga sesuai aturan,” lanjutnya. 

HET Terbaru

Pemilik kios yang telah beroperasi cukup lama ini pun memastikan bahwa harga pupuk di tempatnya sudah mengikuti HET terbaru.

“Harga di sini sudah sesuai HET, Pak. Semua lancar. Kelompok tani juga ambilnya di sini. Kalau minta diantar ada tambahan biaya, Pak. Kalau ambil sendiri, ya harga HET.” ujar pemilik kios.

Melalui sidak ini, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa kebijakan penurunan harga pupuk benar-benar sampai kepada petani. Menurut Wamentan Sudaryono, pemerintah akan terus melakukan pengawasan agar tidak ada kios yang menjual di atas HET serta memastikan ketersediaan stok tetap aman.

Di akhir sidak tersebut, Wamentan Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk memastikan petani mendapatkan pelayanan pupuk terbaik. “Semua dibereskan. Pokoknya aman,” pungkas Wamentan Sudaryono.

 

 


Malang of East Java [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED