InAgriTech 2023, Ajang Politeknik Enjiniring Kementan Perkenalkan Teknologi Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 23 Agustus 2023
PEPI SERPONG: Siswa SMK PEPI Serpong saat mengikuti pameran InAgriTech 2023 untuk memperkenalkan beberapa alat pertanian modern karya dosen dan mahasiswa di JIEXPO Kemayoran Jakarta. [Foto: PEPI/Adist]

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian melalui Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] Serpong perkenalkan alat dan teknologi pertanian pada pameran Teknologi untuk industri pertanian terbesar se Asia Tenggara bernama InAgriTech 2023.

Beberapa alat pertanian karya dosen dan mahasiswa yang diperkenalkan diantaranya Chopper Jerami, Slicer/ perajang singkong, Pengupas kulit lada, Pompa apung, Alat Sensor ketinggian air di sawah dan Alat Monitoring pertumbuhan tanaman berdasarkan sensor berat.

Pameran ini dilaksanakan bersamaan dengan Food Manufacturing Indonesia 2023 dan Chemical Indonesia 2023 di JIExpo Kemayoran Jakarta pada tanggal 23 – 25 Agustus 2023. InAgriTech edisi ke-9 ini akan diikuti 500 lebih peserta dan menempati luas area 20.000 sqm.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan teknologi sangat penting untuk mendukung aktivitas pertanian, tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi.

Untuk itu, Kementerian Pertanian berinisiatif menggenjot produktivitas pertanian dengan meluncurkan Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian untuk menjawab tantangan tersebut.

"Pertanian tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi. Untuk itu, Kementerian Pertanian berinisiatif menggenjot produktivitas pertanian dengan meluncurkan Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian untuk menjawab tantangan," sebut Menteri Syahrul.

"Modernisasi teknologi dunia berkembang sangat cepat, termasuk di bidang pertanian. Pengembangan pertanian moderen lebih lanjut saat ini menuju kepada model pertanian cerdas (smart farming)," tambah Mentan.

Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggaris bawahi seruan Mentan Syahrul bagi pengembangan petani milenial dalam upaya regenerasi petani.

"Kementan melalui BPPSDMP sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif, profesional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi pertanian," jelas Dedi.

"Pertanian Cerdas atau Pertanian Presisi itu merupakan sebuah mekanisme pengelolaan lahan pertanian menjadi jauh lebih produktif dan efisien melalui keterlibatan teknologi informasi," ujar Dedi.

Pertanian presisi melibatkan beberapa sistem pertanian modern yaitu sistem mekanisasi, otomatisasi kontrol, kegiatan monitoring dengan pemanfaatan big data sampai dengan teknologi internet of things (IoT) serta machine learning.

"Strategi untuk pengembangan pertanian modern yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah dengan meningkatkan level teknologi dari kondisi existing secara selektif dan spesifik," terang Dedi.

Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, Muharfiza menyatakan bahwa pembangunan pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern merupakan langkah terobosan yang sangat relevan untuk memecahkan, mengatasi sekaligus menjadi solusi dari kompleksnya permasalahan maupun tantangan yang dihadapi.

"Untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern memerlukan dukungan penyediaan prasarana dan sarana pertanian (Prasatani) untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatannya," jelas Muharfiza.

GEM Indonesia sebagai penyelenggara, bertujuan menjadikan pameran ini sebagai wadah bagi para pengusaha maupun pemerintahan di bidang pertanian, food manufacturing, dan industri kimia untuk dapat terus mengembangkan teknologi dibidangnya. 

Bersamaan dengan pameran InAgriTech 2023, GEM Indonesia turut mengadakan Agrotech Technology Innovation yang diikuti oleh beberapa universitas ternama yaitu Universitas Indonesia, Instritut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Instiper Jogja yang turut serta mengikuti perlombaan Teknologi dan Industri Pertanian [Smart Agro Technology].

Selain itu, akan ada forum yang dilaksanakan setiap harinya selama pameran dengan tema “Transforming Smart Agriculture : Adoption, Impacts, and Implications for Sustainable Development” yang akan menghadirkan para pembicara professional dari pemerintahan maupun pengusaha di bidangnya. [andriawan/timhumaspepiserpong]


Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.

TERKAIT - RELATED