Oplah Sinergi CSR, Kementan gelar Rakor Penguatan BP Kabupaten PALI Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 09 Oktober 2025
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso [berdiri kiri] mendorong pengembangan BP di Kabupaten PALI akan menunjang peningkatan produktivitas pertanian daerah.

Talang Ubi, Sumsel (B2B) - Dalam upaya pencapaian swasembada pangan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), SMK PP Negeri Sembawa dengan BRMP Sumsel dan Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Lahan (Oplah), Cetak Sawah Rakyat (CSR) dan pembentukan Brigade Pangan (BP) Tahun 2025 di Talang Ubi, ibukota PALI pada Selasa (7/10).

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, kegiatan Rakor diikuti oleh sejumlah unsur penting dari TNI - Polri, camat, kepala desa, koordinator dan penyuluh pertanian lapangan (PPL), Gapoktan dan BP dari lokasi pelaksanaan Program Oplah dan CSR di PALI.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus memberi dukungan dalam memaksimalkan BP melalui pembina dan pelatihan.

"Brigade Pangan adalah ujung tombak kita dalam memastikan pangan tersedia di seluruh pelosok negeri," katanya.

Melalui bimbingan teknis, ungkap Mentan Amran, peningkatan pengelolaan BP memperkuat kemampuan dan koordinasi di lapangan. BP hadir sebagai solusi nyata, membantu petani memanfaatkan teknologi modern dan menggerakkan produk pangan berkelanjutan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, Bimtek BP adalah wujud komitmen BPPSDMP menyiapkan SDM pertanian yang adaptif dan responsif terhadap tantangan pangan.

“Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan ditingkat lokal,” katanya.

SMKPPN Sembawa

Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso selaku Penanggung Jawab (PJ) Sumsel menegaskan, keberhasilan BP sangat bergantung pada peningkatan kapasitas teknis dan manajerial yang mumpuni setiap anggota yang terlibat.

"BP memiliki peran strategis dalam upaya menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan keberlanjutan pangan ditingkat lokal," katanya.

Budi Santoso menambahkan, pembinaan keterampilan teknis, manajemen usaha dan pemahaman tentang teknologi pertanian, diharapkan anggota Brigade Pangan mampu menjadi ujung tombak inovasi dan difusi praktik-praktik baik di masyarakat.

Dalam sambutannya, Kadistan Pemkab PALI, Ahmad Jhoni menyampaikan bahwa 650 hektar luas Oplah di PALI, Pemkab berkomitmen untuk mengembalikan fungsi lahan agar produktif dan memberikan nilai ekonomi bagi petani.

Indeks Pertanaman

"Lluas area cetak sawah di kecamatan Penukal Utara 200 hektar pada tahap pertama, dan 3.000 hektar pada tahap kedua yang terdiri atas Kecamatan Penukal Utara, Penukal dan Abab.

Staf Ahli Menteri, Suwandi memberikan arahan kepada Brigade Pangan di Kabupaten Pali agar selangkah lebih maju untuk menjadi percontohan di sekitarnya dan bermimpi lebih tinggi Indeks Pertanaman menjadi IP 400.

"Tahun ini dibentuk 19 BP dan seluruh BP nantinya akan dibina oleh Dandim (Komandan Kodim)," ungkapnya.

Suwandi menambahkan, Kementan menggelar Rakor, untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan kegiatan optimasi lahan pertanian dan pencetakan sawah baru, guna mendukung peningkatan luas tanam dan produktivitas pangan, khususnya komoditas padi.

"Selain itu, pembentukan BP di tingkat lapangan diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam mempercepat pelaksanaan kegiatan, mulai dari tahap persiapan lahan hingga pascapanen," katanya.

Melalui Rakor ini, seluruh pihak yang terlibat sepakat untuk memperkuat sinergi, kolaborasi, dan perencanaan terpadu agar pelaksanaan program Oplah dan Cetak Sawah di Kabupaten Pali dapat berjalan efektif, efisien, dan berkelanjutan. 

Hasil dari kegiatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan produktivitas pertanian daerah, memperkuat ketahanan pangan, serta mendukung target Sumatera Selatan sebagai provinsi penyangga pangan nasional. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

 


Talang Ubi of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED