Solok, Sumbar [B2B] - Selama lima bulan, September 2022 hingga Februari 2023m sembilan mahasiswa/i Polbangtan Medan mengikuti kegiatan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] pada Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat [Sumbar] yakni P4S Bina Tani Hortisius Agriculturae Centrum.
Kegiatan MBKM sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, dalam upaya menyiapkan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan agar sepadan dengan kebutuhan zaman.
"Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja, juga pada masa depan yang berubah dengan cepat," katanya.
Mentan Syahrul mengingatkan perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif, agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa MBKM merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang dan sesuai kebutuhan mahasiswa.
"Magang MBKM diharapkan memberikan pengalaman kontekstual lapangan, yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja atau menciptakan lapangan kerja baru," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi yang diterapkan oleh Polbangtan adalah melakukan magang/praktik kerja pada industri dan usaha di bawah bimbingan dosen.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan salah satu lokasi kerjasama MBKM bagi mahasiswa/i adalah P4S Bina Tani Hortisius Agriculturae Centrum di Kabupaten Solok, Sumbar yang dipimpin oleh Hariyandi Ade Sagita.
"P4S Hortisius Agriculturae Centrum yang berdiri sejak 2020, selama hampir tiga tahun telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat setempat," katanya.
Dalam kegiatannya, kata Yuliana, P4S Hortisius Agriculturae Centrum kerap melakukan kegiatan seperti pelatihan pertanian organik bagi kelompok tani, kegiatan study tour bagi siswa dan mahasiswa dan menjadi sarana kegiatan Praktik Kerja Lapangan [PKL] atau magang bagi siswa dan mahasiswa.
"Fokus pada pengembangan produk hortikultura seperti bawang merah, selada, kol, cabe merah, kentang, tomat, seledri, sawi pakchoy, sawi putih, bawang daun dan wortel menjadi sarana yang tepat bagi mahasiswa Polbangtan Medan menerapkan teori dan praktik," katanya lagi.
Setelah melakukan magang selama lima bulan, sejak September 2022, akhir Februari lalu, kesembilan mahasiswa dijemput oleh perwakilan dosen Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan [PPB] yang diserahkan oleh Ketua P4S Horticius Agriculturae Centrum, Hariyandi Ade Sagita dan diterima oleh dosen pembimbing, Dwi Febrimeli.
Kesembilan mahasiswa Polbangtan Medan yang mengikuti magang MBKM di Solok tersebut antara lain Desi Rahmadani, Rosmawati, Alfi Syahruni, Ardiansyah Putra, Dwita Umami, Novi Aulia Putri, Amelia Putri Azizah, Rizki Ananda Putri, Sahid Rahardi.
Saat memberikan Sertifikat Magang MBKM, sebagai bukti mahasiswa/i Polbangtan Medan telah menyelesaikan program magang MBKM, Hariyandi AS mengapresiasi antusias, semangat dan sikap para mahasiswa yang turut berkontribusi mengembangkan potensi P4S Hortisius Agriculturae Centrum dalam bidang pertanian dan agribisnis.
"Selama magang MBKM, para mahasiswa aktif belajar dan praktik di lapangan serta mengerjakan tugas-tugas agar kompetensi mata kuliah melalui MBKM tercapai. Diharapkan para mahasiswa dapat memanfaatkan pengalaman selama magang untuk mengembangkan karir mereka di masa depan," kata Hariyandi. [ira/timhumaspolbangtanmedan]
Solok of West Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.