Tangerang, Banten [B2B] - Kementerian Pertanian RI menggelar Wisuda bagi 70 Ahli Madya tahun Akademik 2022/2023 dari Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] pada Sabtu [26/8]. Lima wisudawan selaku alumni PEPI segera mengikuti Program Magang Jepang, sementara 10 alumni lainnya meraih peluang karier sebagai job seeker pada mitra swasta PEPI.
Capaian alumni PEPI selaku fresh graduates diapresiasi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi sebagai terobosan penting, bahwa lulusan PEPI merupakan institusi pendidikan vokasi pertanian andalan untuk menghadirkan pertanian lebih maju, semakin mandiri dan modern bagi Indonesia.
“Selamat anak-anakku. Semoga wisuda ini menjadi kebanggaan bagi kita semua, ridha Allah bersama kalian. Terimakasih pada PEPI yang telah melahirkan wisudawan yang hebat,” kata Dedi Nursyamsi.
Kelima alumni PEPI yang akan mengikuti Program Magang di Jepangadalah Dahna Shofie Hanifah, Nasywa Salsabilla dan Muhammad Habib Hussein dari Prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian, sementara dari Prodi Tata Air Pertanian adalah Muhamad Faizal Mubarok dan Achmad Raihan.
Peluang magang Jepang sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bagi petani milenial dan wirausahawan muda pertanian baik 1.000 orang bahkan 10.000 orang adalah sosok yang bermanfaat sebagai kebanggaan negara.
"Saya berharap kalian pulang membawa kebanggaan. Membawa ilmu yang lebih. Membawa teman yang banyak sekaligus membawa nama bangsa atas nama pertanian, atas nama semua gurumu dan atas nama orang tuamu," katanya.
Mentan mengingatkan bahwa karakter petani muda harus memiliki kapasitas mampu berkolaborasi. Apabila harus bekompetisi, lakukan dengan sehat tanpa harus menjatuhkan orang lain. Meskipun dikecewakan atau disakiti, kesedihan itulah yang kelak akan memperkuat karakter kita.
"Orang yang mau naik derajatnya, hanya orang yang mau menambah ilmunya dengan mengembangkan kapasitas diri. Sebaik-baiknya manusia adalah sebanyak-banyaknya manfaat yang diberikan pada orang lain," kata Syahrul.
Dalam sambutannya, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa peluang magang Jepang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya maka kemampuan, pengalaman dan keterampilan bertani diharapkan akan meningkat pesat.
"Begitu pulang langsung jadi pengusaha petani milenial. Artinya bukan hanya berproduksi tetapi juga menghasilkan usaha tani," katanya.
Dedi Nursyamsi meyakini lulusan PEPI berkualifikasi job creator, alumni yang siap membangun wirausaha sendiri untuk menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang di seluruh Indonesia.
Direktur PEPI, Muharfiza dalam sambutannya, mengapresiasi dukungan Kementan bagi lima wisudawan PEPI yang siap mengikuti program ´magang di Jepang´ dan kembali ke Indonesia sebagai alumni PEPI dengan pengalaman sebagai petani milenial berwawasan internasional.
Muharfiza menambahkan, 10 alumni yang diwisuda tersebut langsung diterima bekerja pada mitra swasta PEPI, PT Daya Sentosa Rekayasa adalah Dico Yogi Tri Putra, Ahmad Huri, Rizky Safira Izzatunissa dan Yoksan Mano dari Prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian.
Sementara dari Prodi Tata Air Pertanian adalah Satrio Armando Widra Putra, Putri Tia Lestari, Faturahim, Dhio Yoga Dwi Putra, Ken Sanjaya dan Busrolana.
"Diharapkan wisudawan PEPI menjadi insan yang terampil di bidang enjiniring pertanian serta terus belajar, inovasi, dan kolaborasi dalam industri pertanian untuk menciptakan solusi efektif dan berkelanjutan," kata Muharfiza.
Akhir kata, Muharfiza mengingatkan betapa pentingnya peran mereka bagi pengembangan pertanian nasional. Indonesia adalah negara agraris, dan pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian kita.
"Kalian memiliki tanggung jawab besar mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan kalian bagi peningkatan produktivitas, keberlanjutan dan inovasi pertanian," katanya.
Di era digital seperti sekarang, kata Muharfiza, teknologi dan inovasi adalah kunci untuk membawa perubahan positif bagi sektor pertanian. [andriawan/timhumaspepiserpong]
Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.