Takengon, Aceh [B2B] - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] lingkup Kementerian Pertanian RI komitmen mendukung regenerasi petani dan budidaya kopi Gayo dari hulu ke hilir di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, sebagai salah satu penghasil kopi arabika terbaik di dunia dengan luas lahan produksi 48.300 hektar.
Komitmen tersebut mengemuka pada dialog dan diskusi mahasiswa Polbangtan Medan dengan Master Trainer dari Sustainable Coffee Platform Of Indonesia [MT SCOPI] Salman Pedemun pada Selasa [301].
Dialog dan diskusi tersebut merupakan kegiatan evaluasi sekaligus penutupan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka [MBKM] sejumlah mahasiswa/i Polbangtan Medan selama hampir lima bulan di Kabupaten Aceh Tengah, sentra produksi kopi Gayo.
Upaya Polbangtan Medan sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial. Sebab, merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang semakin mandiri, maju dan modern.
“Sistem pertanian kita saat ini beradaptasi dengan era 4.0, generasi milenial yang akrab dengan inovasi teknologi dalam era 4.0. Kita akan cetak 2,5 juta petani milenial hingga 2024,” katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi tentang generasi milenial yang didorong untuk mengambil peran, khususnya di sektor pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.
“Pertanian saat ini berbeda dengan sebelumnya. Kita masuk era pertanian internet of things dan artificial intelligent. Satelit sudah main. Bukti pertanian itu keren. Mental tak mudah menyerah, mandiri, adaptif, inovatif serta disiplin tinggi yang menjadi modal dasar keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan strategi Kementan, terus mencari peluang membangun ekosistem kewirausahaan bagi generasi muda, guna mengoptimalkan pemanfaatan potensi demografi tersebut. Pengembangannya, mengedepankan kolaborasi bersama bersama berbagai pihak terutama DuDi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini berpesan agar mahasiswa magang MBKM dapat menyelesaikan kegiatan magang dan TA dengan sebaik-baiknya agar dapat lulus tepat pada waktunya.
"Kegiatan MBKM Polbangtan Medan merupakan kesempatan yang sangat baik bagi mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama studi di kampus ke dalam situasi praktik yang sebenarnya," katanya.
Selama program MBKM, tambah Yuliana, mahasiswa dapat belajar banyak hal, memperluas jaringan profesional dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja dan wirausaha.
MT SCOPI Salman Pedemun mengingatkan mahasiswa/i Polbangtan Medan tentang tantangan serius isu regenerasi petani kopi mendukung eksistensi industri kopi Indonesia.
"Saya mengajak generasi muda khususnya petani milenial dan wirausahawan muda pertanian terdidik mendukung keberlangsungan produksi dan inovasi produk kopi sebagai komoditas ekspor," katanya. [ira/timhumas polbangtanmedan]
Central Aceh of Aceh [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.