Ogan Komering Ilir, Sumsel (B2B) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, melakukan kunjungan kerja sekaligus memimpin gerakan tanam di lahan cetak sawah rakyat (CSR) Desa Cahaya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten OKI, Jumat (21/11/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian percepatan tanam untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional, khususnya di kawasan cetak sawah baru yang dikelola petani.
Pada kesempatan tersebut, Idha Widi Arsanti menyerahkan laptop bagi Brigade Pangan berprestasi, melakukan tabur benih padi menggunakan drone, serta berdialog dengan kelompok tani, penyuluh, dan pemerintah daerah mengenai strategi percepatan tanam, penguatan sarana prasarana, dan pendampingan petani.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa percepatan tanam di berbagai daerah adalah kunci peningkatan produksi beras nasional. Gerakan tanam ini menunjukkan kolaborasi kuat antara petani, penyuluh, dan pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan rakyat.
Amran menegaskan Kementerian Pertanian akan terus mendorong penyediaan alsintan, benih unggul, dan penguatan SDM pertanian untuk mempercepat peningkatan produksi.
Brigade Pangan
Dalam arahannya, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa 34 Brigade Pangan telah menerima alsintan dan mulai bergerak sejak November 2024. Pada Maret, benih diturunkan bersama penyuluh dan Babinsa.
“Brigade Pangan ini masih perlu pendampingan. Kita harus menaikkan IP dari 100 menjadi 200 agar pendapatan meningkat dan pengelolaan makin baik, dengan dukungan penyuluh dan Babinsa,” ujarnya.
Santi menambahkan bahwa lahan ini sebelumnya tidak produktif sehingga dibuka sebagai cetak sawah rakyat untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung swasembada pangan. Karena itu, petani muda perlu dilatih agar kompetensinya semakin kuat.
Wakil Bupati OKI, Supriyanto, dalam sambutannya mengajak semua pihak memperkuat sinergi. CSR pertanian di Desa Cahaya Bumi menjadi bukti nyata kolaborasi yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami sadar tantangan pertanian makin kompleks. Dukungan Kementerian Pertanian, lembaga riset, dan penyuluh menjadi modal penting bagi kemajuan pertanian OKI, khususnya Lempuing sebagai lumbung pangan strategis,” ujarnya.
Supriyanto menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar menanam benih, tetapi simbol komitmen bersama memperkuat ketahanan pangan daerah dan memberi manfaat bagi Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel, Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura OKI, BRMP Sumsel, SMK PP Negeri Sembawa, Camat Lempuing, Kepala Desa Cahaya Bumi, penyuluh BPP Cahaya Maju, serta para pendamping Brigade Pangan, Babinsa, dan anggota Brigade Pangan.
Melalui kunjungan ini diharapkan meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam memperkuat ketersediaan pangan berkelanjutan di Indonesia. [wulan/timhumas smkppnsembawa]
Ogan Komering Ilir of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.